Jaga Keseimbangan Flora Usus Dengan Probiotik

Selasa, 25/08/2009

Bakteri flora usus sangat sering mengalami ketidakseimbangan. Ini terjadi karena banyak hal, dimulai dari yang ringan sampai parah, dan biasanya adalah hasil dari gejala mual, diare dan sakit perut.

Kasus penyebab lainnya adalah infeksi virus, asupan makanan yang buruk, kekurangan gizi, berbagai bakteri patogen dan penyakit pendarahan usus.

Bakteri mikroflora biasanya terbatas, tetapi tidakan yang tidak tepat dari infeksi akut dapat menyebabkan kasus yang lebih parah. Bahkan bisa lebih jauh lagi, komplikasi yang sering terjadi adalah dehidrasi.

Di dunia, jutaan peduduk baik anak-anak dan dewasa terjadi gangguan masalah ketidakseimbangan ini. Di negara berkembang seperti Indonesia, sanitasi yang belum optimal, bakteri patogen akan menginfeksi bakteri flora usus sehingga dapat berkembang dan menyebabkan kematian.

Keseimbangan bakteri flora usus sangat penting karena akan menguntungkan kesehatan. Salah satu cara alami dalam menjaga keseimbangan adalah probiotik.

Probiotik adalah mikroorganisme hidup yang dapat membatu microflora untuk berkembang dan bermetabolisme. Penggunaan probiotik dalam menjaga keseimbangan flora usus tersebut bisa terjadi dari bermacam mekanisme.

Beberapa aksi probiotik yaitu dapat membantu memproduksi senyawa yang dapat menghambat dan merusak bakteri patogen, dan dapat juga menurunkan pH usus karena menstimulasi susu asam, dan mereka juga memproduksi senyawa untuk pertumbuhan bakteri flora usus. Konsumsi probiotik adalah cara sehat dan alami untuk menjaga keseimbangan bakteri flora usus.(Advetorial Indofarma)
http://wawan-sallipadang.blogspot.com/

MIKROBA DAN FLORA

Mendengar kata ‘kuman’ atau ‘mikroba’ mendadak bulu kuduk berdiri. Kasus penyakit flu burung, TBC, HIV/AIDS, Demam Berdarah, Typus, dll disebabkan oleh mikroba patogen (ganas). Namun apakah semua mikroba itu patogen? Adakah kegunaan mikroba bagi manusia?
Aktivitas industrialisasi massal telah mengancam habitat flora dan fauna. Tidak terhitung banyak hutan ditebang untuk dikonversi menjadi lahan industri atau perkebunan. Bersamaan dengan itu, banyak hewan langka, seperti Macan atau Badak, diburu demi kepentingan pengobatan atau hobi. Penggundulan hutan telah mengakibatkan hilangnya paru-paru dunia. Namun, bagaimana sistim ekologi dunia ini dijaga, dan juga bagaimana ia menjadi rusak, tidak semata-mata dipengaruhi oleh faktor-faktor yang kelihatan oleh mata telanjang kita (visible), namun juga dipengaruhi oleh faktor yang tidak kelihatan oleh mata telanjang (invisible).
Peran Mikroba dalam Lingkungan Hidup
Kesetimbangan ekologis dunia dipengaruhi oleh interaksi jejaring kehidupan. Berbagai formasi simbiosis telah terbentuk di alam, sebagai manifestasi dari biodiversitas. Faktor invisible berperan dalam proses kesetimbangan ini. Disinilah kehidupan jasad renik (mikroba) berperan didalamnya. Di dalam saluran pencernaan, mikroba berperan membantu proses absorbsi makanan ke dalam tubuh. Dua spesies mikroba, yaitu E.coli dan K.lactis berperan aktif dalam proses tersebut. Terjadi simbiosis mutualistis antara manusia dengan mikroba tersebut. Mikroba adalah flora normal yang hidup di dalam tubuh manusia. Kesetimbangan ekologis ini akan terganggu jika kuman patogen memasuki inang. Misalnya seperti invasi kuman S.typhii penyebab typus dan kuman M.tuberculosis penyebab TBC. Namun peranan kuman patogen ada baiknya jangan dibesar-besarkan. Dari keseluruhan subkingdom Eubacteria, bakteri yang berperan sebagai patogen diperkirakan hanya 10 persen. Sisanya tidak berbahaya bagi manusia. Jadi ketakutan berlebihan terhadap mikroba adalah tidak beralasan sama sekali. Lalu, selain menjaga kesetimbangan flora normal pada manusia, apa lagi peran mikroba non patogen dalam sistim ekologis?
Mikroba (fungi dan bakteri) secara tradisional berfungsi sebagai decomposer (pengurai). Makhluk hidup yang telah mati akan diuraikan oleh mereka menjadi unsur-unsur yang lebih mikro. Tanpa adanya mikroba decomposer, bumi kita ini akan dipenuhi oleh bangkai dalam jumlah banyak. Mikroba decomposer inilah yang digunakan untuk pengolahan sampah/limbah. Teknologi lingkungan yang terbaru telah memungkinkan pengolahan sampah/limbah dengan perspektif lain. Sampah pada awalnya dipilah antara organik dan non organik. Sampah non organik akan didaur ulang, sementara sampah organik akan mengalami proses lanjutan pembuatan kompos. Proses tersebut adalah menciptakan kondisi yang optimum supaya kompos dapat dibuat dengan baik. Optimasi kondisi tersebut, selain desain alat yang baik dan ventilasi untuk proses aerasi, adalah juga menciptakan kondisi optimum bagi mikroba composter untuk melaksanakan proses composting. Parameter optimasinya bisa berupa keasaman, suhu, dan medium pertumbuhan. Jika parameter tersebut diperhatikan, maka proses composting diharapkan bisa efektif dan efisien. Lalu, apa lagi yang bisa dilakukan mikroba untuk membantu kita mengolah limbah?
Instalasi penampungan faeces rumah tangga biasanya berupa suatu reservoir besar. Namun, reservoir itu dihubungkan dengan saluran pipa ke udara luar. Untuk apa saluran pipa tersebut? Sederhananya, saluran pipa tersebut untuk mengeluarkan gas buangan hasil proses fermentasi faeces oleh mikroba. Gas yang dikeluarkan adalah gas metan. Pemerintah akhir-akhir ini sedang menggiatkan program konversi minyak tanah ke gas alam/LNG. Penggunaan LNG memang lebih baik daripada minyak tanah dalam banyak segi. Namun LNG adalah sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Suatu saat di masa depan, cadangannya akan menipis juga. Salah satu cara untuk mendapatkan sumber daya alam yang bisa diperbaharui adalah menggunakan biogas (gas metan). Utilisasi biogas adalah mudah. Sudah ada peternakan-peternakan di Indonesia yang memasang instalasi biogas, untuk mengolah faeces ternak menjadi sumber energi. Petunjuk instalasi peralatannya tersedia di internet atau toko buku. Biogas dapat digunakan sebagai sumber energi untuk memasak, dan memanaskan air untuk mandi. Di China, biogas adalah suatu industri yang mulai berkembang, dan mereka menggunakan faeces manusia sebagai medium pertumbuhan mikroba tersebut.
Peran Mikroba dalam industri pangan
Bangsa Indonesia memiliki kekayaan kuliner yang luar biasa. Mikroba telah dipergunakan untuk membuat berbagai macam makanan, mulai dari tempe, tahu, sampai ke tape. Perkembangan bioteknologi telah memungkinkan mikroba memproduksi komoditi yang lebih komersial, tanpa merusak lingkungan. Beberapa contoh yaitu:
• Industri Roti: Menggunakan enzim amilase dan protease untuk mempercepat proses fermentasi, meningkatkan volume adonan, memperbaiki kelunakan dan tekstur. Enzim bersumber dari jamur dan bakteri.
• Industri Susu: Menggunakan enzim katalase, protease, dan laktase untuk mengurangi residu H2O2 dari susu (rangkaian dari sterilisasi susu dengan H2O2), pembuatan protein hidrolisat, stabilisasi susu evaporasi, produksi konsentrat susu segar, konsentat whey, dan es krim. Enzim bersumber dari Jamur, bakteri, dan khamir.
• Industri Jus Buah: Menggunakan enzim pektinase untuk penjernihan, pencegahan pembentukan gel; dan perbaikan teknik ekstraksi. Enzim bersumber dari jamur.
Peran Mikroba dalam industri farmasi
Ditemukannya antibiotik penisilin dari fungi Penicilium notatum oleh Alexander Fleming telah membuka mata dunia akan betapa bergunanya mikroba. Antibiotik telah menyelamatkan berjuta-juta nyawa manusia dari serangan kuman patogen. Antibiotik dapat diproduksi dengan cara bioproses, dimana mikroba akan diberikan kondisi optimum untuk produksi antibiotik dalam jumlah besar. Proses optimasi tersebut harus aman, dan tidak merusak lingkungan. Jika antibiotik diberikan secara tepat oleh praktisi klinis, maka masalah kuman patogen akan mereda. Jika asupan antibiotik kurang tepat, maka kuman patogen akan menjadi lebih ganas lagi. Ditemukannya antibiotik telah menyadarkan kita, bahwa ekosistim memiliki cara sendiri untuk menjaga kesetimbangannya. Dengan antibiotik, kuman sendiri memiliki ‘senjata kimia’ untuk melawan pesaingnya, dalam memperebutkan sumber daya medium pertumbuhan atau untuk menjaga eksistensi kehidupannya. Manusia hanya memanfaatkan ‘senjata kimia’ tersebut untuk kepentingan kesehatannya.
Pemetaan Kekuatan mikrobiologi industri di Indonesia
Mikrobiologi Industri sering juga disebut sebagai bioteknologi industri. Kedua istilah ini sering dipertukarkan. Produk fermentasi utama yang diproduksi secara komersial di Indonesia lainnya adalah monosodium glutamat, glukosa, sirup fruktosa, etanol, beer fermented fish sauce, asam sitrat. Pemetaan kekuatan biotek industri Indonesia penting untuk menghadapi persaingan global. Adapun kekuatan bioteknologi industri Indonesia adalah:
• Sumber daya alam dan mega biodiversitas Indonesia adalah keunggulan dari sisi proses bioteknologi untuk memproduksi berbagai tipe produk, mulai dari kimia, biomassa atau jasa yang diperlukan oleh pasar.
• Aktivitas R&D dalam bioteknologi telah ada, juga rekayasa produksinya, dimana keduanya diperlukan untuk mengembangkan bioteknologi dalam aktivitas ekonomi. Hal ini telah melibatkan organisasi pemerintah dan sektor swasta.
• Jumlah besar dari populasi negara adalah pasar potensial untuk produk biomaterial. Produk untuk kesehatan, seperti antibiotik dan vaksin dapat secara mudah diserap secara nasional, bahkan berpotensi untuk diekspor.
Daftar Pustaka:
1. Betsy, Tom., Keogh, Jim. 2005. Microbiology Demystified a Self-Teaching Guide. Mc Graw Hill. New York.
2. Hidayat, Nur., Padaga, Masidana C., Suhartini, Sri. 2006. Mikrobiologi Industri. Penerbit Andi. Yogyakarta.
3. Karosi, A.T et al. 2005. Selected Topics on Biotechnology as Indonesian Country Reports 1998-2000. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Press. Jakarta.
4. Parikesit, Arli Aditya. 2007. Melindungi Lingkungan dengan Bioinformatika. Kolom Opini Koran Sinar Harapan. Jakarta.
5. Purwendro, Setyo., Nurhidayat. 2006. Mengolah Sampah untuk pupuk dan pestisida organik. Penebar Swadaya. Jakarta.
6. Simamora, Suhut., Salundik, Wahyuni, Sri., dan Surajudin. 2006. Membuat Biogas Pengganti Bahan Bakar Minyak dan Gas dari Kotoran Ternak. Agromedia Pustaka. Tangerang.

http://wawan-sallipadang.blogspot.com/

PARU PARU

HIPERPROLAKTINEMIA

HIPERPROLAKTINEMIA : Meningkatnya kadar hormon prolaktin diatas kadar normal.

Hiperprolaktinemia. menyebabkan berbagai efek terhadap penderitanya, a.l. efek terhadap sistem reproduksi ataupun terhadap fungsi homeostasis.

Patogenesis dan Gejala Klinis Tumor Hipofisis


Hingga saat ini dikenal 2 hipotesis tentang asal tumor hipofisis yaitu: 1).Adanya kelainan intrinsik dalam kelenjar hipofisis sendiri, 2). Sebagai hasil stimulasi yang terus menerus oleh hormon hipotalamus atau faktor.
Kemajuan biologi molekuler membuktikan tumor ini berasal dari monoklonal, yang timbul dari mutasi sel tunggal diikuti oleh ekspansi klonal. Neoplasia hipofisis merupakan proses multi-step yang meliputi disregulasi pertumbuhan sel atau proliferasi, diferensiasi dan produksi hormon. Ini terjadi sebagai hasil aktifasi fungsi onkogen setelah inaktifasi gen tumor supresor. Proses aktivasi fungsi onkogen merupakan hal yang dominan, karenanya gangguan allel tunggal dapat menyebabkan perubahan fungsi sel.
Inaktifasi tumor supresor bersifat resesif, karenanya kedua gen allel harus terlibat untuk mempengaruhi fungsi seluler. Heterogenitas defek genetik ditemukan pada adenoma hipofisis sesuai dengan proses neoplastik multi step.
Abnormalitas protein G, penurunan ekspresi protein nm23, mutasi ras gen, delesi gen p53, 14 q, dan mutasi, kadar c-myc onkogen yang tinggi dapat menyebabkan pertumbuhan adenoma kelenjar hipofisis.
Penelitian in vitro membuktikan peranan estrogen dalam menginduksi terjadinya hiperplasia hipofisis dan replikasi laktotroph. Terbukti produk PTTG (Pituitary tumor transforming gene) menyebabkan transformasi aktifitas dan menginduksi sekresi dasar bFGF, sehingga memodulasi angiogenesis hipofisis dan formasi tumor. PTTG ini diinduksi oleh estrogen.

Secara garis besar, gejala tumor hipofisis dapat dibagi:
1. Tanda dan gejala yang berhubungan atau disebabkan oleh produksi hormon yang berlebihan, misalnya tanda dan gejala hiperkortisolemia pada pasien dengan adenoma sekresi ACTH, atau tanda akromegali pada pasien dengan adenoma sekresi GH.
2. Tanda dan gejala yang berhubungan dengan efek mekanik perluasan tumor dalam sela tursika, misalnya nyeri kepala, gangguan penglihatan dan kelumpuhan saraf kranial. Nyeri kepala merupakan gejala awal yang sering terjadi dan sebagai akibat terjadinya peregangan dari diafragma sella, nyeri kepala biasanya bitemporal, periorbital atau menjalar ke verteks dan besarnya massa tidak berhubungan dengan derajat nyeri kepala. Gangguan penglihatan dapat pula terjadi karena adanya penekanan pada jaras visual anterior dan hemianopia bitemporal inkongruen merupakan defisit penglihatan yang klasik. Defisit penglihatan yang terjadi tergantung dari letak kiasma (prefixed, normal atau postfixed), ukuran, progresifitas serta lamanya penyakit. Gangguan lapang pandang ini mempunyai beberapa variasi tergantung dari posisi kiasma optikum, bentuk dan ukuran sella, arah pertumbuhan tumor maupun distribusi dari serabut saraf dalam kiasma yang menyilang dan membentuk lekuk (loops). Pada kiasma letak normal umumnya terjadi hemianopia bitemporal, pada tipe postfixed terjadi gangguan pada satu atau kedua saraf optik, sedangkan pada tipe prefixed terjadi gangguan pada traktus optiknya. Pada pertumbuhan tumor hingga melibatkan hipotalamus dapat disertai gangguan fungsi endokrin, keseimbangan cairan dan elektrolit, gangguan regulasi termal maupun otonom sedangkan pertumbuhan pada arah lateral dapat mempengaruhi struktur dalam sinus kavernosus.
3. Tanda dan gejala kegagalan fungsi normal hipofisis (misalnya parsial atau panhipopituitarisme). Ini hampir selalu terlihat pada pasien dengan makroadenoma.

Prolactin Secreting Adenomas

- Wanita lebih sering dari pria dengan perbandingan 10:1 akan tetapi setelah dekade ke-5 sama banyak.
- Wanita lebih sering dengan mikroadenoma, pria cenderung dengan makroadenoma.
- Pada wanita hiperprolaktinemia dapat menyebabkan oligomenore, amenore maupun galaktorea. Pada pria impotensi dan libido menurun.
- Gejala-gejala akibat efek mekanik tumor.
- Gejala hipopituitarisme terlihat pada makroadenoma.
- Hiperprolaktinemia menyebabkan periode panjang hipogonadism yang mengakibatkan densitas mineral tulang menurun dan osteoporosis.
- Laboratorium: Peningkatan konsentrasi serum prolaktin. Pada prolaktinoma, konsentrasi serum > 200 ng/l, sedangkan pada prolactin secreting adenoma biasanya antara 100-200 ng/l .

GH-secreting Adenomas atau adenoma somatorotroph
- Pada orang dewasa biasanya dengan sindroma klinis akromegali, sedangkan pada anak dengan gigantisme.
- Prevalensi DM, hipertensi, kelainan kardiovaskuler, dan saluran pernapasan meningkat pada pasien dengan akromegali.
- Kebanyakan pasien dengan sekresi GH berlebihan setelah 5-10 tahun mengalami perubahan berupa pertumbuhan tulang yang berlebihan, pembengkakan jaringan halus, perubahan kulit, DM, hipertensi dan gejala kardiovaskuler lainnya. Beberapa pasien mengalami gangguan tidur dan hipopituitarism, selain itu nyeri kepala dan gejala visual.
- Sekitar 30% pasien adenoma mengalami hiperprolaktinemia karena kosekresi GH dan prolaktin oleh tumor atau sekunder karena kompresi pembuluh darah portal.
- Pada pasien dengan akromegali biasanya ditemukan galaktore, walaupun konsetrasi serum prolaktin normal.
- Pasien akromegali beresiko tinggi terjadi polip kolon dan kanker kolon.
- Standar diagnostik dengan pemeriksaan respons GH terhadap glukosa. Pemeriksaan yang lain adalah IGF-I (Insulin like Growth Factor I) untuk diagnostik biokimia akromegali.

Corticotropin-secreting Pituitary Adenomas atau adenoma kortikotroph
- Kebayakan ditemukan pada wanita dengan rasio 8:1, insiden tertinggi pada dekade ke 3-4.
- ACTH-secreting pituitary adenomas merupakan penyebab tersering hiperkortisolism endogen, sekitar 65-70% dari seluruh kasus sindroma Cushing.
- Walaupun jinak tapi lebih infasiv, sehingga kebanyakan pasien mengalami nyeri kepala dan kelainan visual.
- Gejala hiperkortisolism, yaitu obesitas sentral, mudah memar, miopati proksimal, striae, hipertensi, hirsutism, haid tidak teratur, perubahan mood, peningkatan lemak supraklavikuler dan dorso-servikal, luka yang sulit sembuh, osteoporosis dan hiperglikemi. Hipokalemi ditemukan pada 20-25% pasien dengan sindroma Cushing.
- Untuk memastikan diagnosis hiperkortisolism dan sindrom Cushing atau pseudoCushing dilakukan tes CRH-deksametason. Diberikan deksametason 0,5 mg oral tiap 6 jam selama 24 jam diikuti pemberian CRH bolus IV. Didiagnosis sindrom Cushing bila serum kortisol lebih dari 1.4ng/dl 15 menit setelah pemberian CRH.

Gonadotroph Pituitary Adenomas atau adenoma gonadotroph
- Tumor ini disebut non fungsional atau nonsekresi, tapi sebenarnya terdapat sekresi follicle stimulating hormone (FSH) atau luteinizing hormone (LH) atau keduanya, tapi dalam jumlah minimal.
- Biasanya berukuran besar (>10 mm) dan sering berekstensi melewati sela tursika.
- Gejala klinis umumnya berhubungan dengan efek mekanik, meliputi gangguan visual (penurunan tajam penglihatan, penyempitan lapang pandang dan gangguan gerakan bola mata), nyeri kepala dan hipopituitarism.
- Kadang-kadang ditemukan peningkatan produksi LH. Pada pria terdapat peningkatan serum testosteron dan peningkatan libido, pada wanita berupa sindroma hiperstimulasi ovarium (peningkatan estradiol, kista ovarium multiple dan hiperplasia endometrium).
- Kebanyakan pasien dengan tanda dan gejala hipopituitarism, karena tumor ini berukuran besar.
- Peningkatan LH setelah stimulasi TRH merupakan tanda spesifik adenoma gonadotroph.
(red/herlyani)


TUMOR PARU

1. Pengertian
a. Tumor = pembengkakan, tumor ganas dan tumor jinak.
b. Tumor adalah neoplasma pada jaringan yaitu pertumbuhan jaringan baru yang abnormal.
c. Tumor adalah benjolan-benjolan berbentuk bulat atau berbenjol-benjol terdapat pada organ, berbatas tegas dengan konsistensi yang kenyal
d. Tumor terjadi dengan adanya masa laten yang sangat panjang dengan titik mulai yang tidak teridentifikasi.
1. Anatomi fisiologi
a) Anatomi saluran pernafasan
Saluran pernafasan dimulai dari hidung, nasofaring, mulut, orofaring, laring, trachea, bronkhus kiri dan kanan, bronkhiolus dan alveolus.
Paru – paru merupakan organ yang elastis, berbentuk kerucut dan letaknya di dalam rongga dada atau thoraks kedua paru saling terpisah oleh mediastinum sentral yang berisi jantung dan beberapa pembuluh darah besar. Paru kanan lebih besar dari paru kiri.
b) Fisiologi
Paru-paru merupakan organ yang elastis, berbentuk kerucut, dan letaknya di dalam rongga dada atau toraks. Kedua paru-paru saling terpisah oleh mediastinum sentral yang berisi jantung dan beberapa pembuluh darah besar. Setiap paru-paru mempunyai apeks (bagian atas paru-paru) dan basis. Pembuluh darah paru-paru dan bronkial, saraf dan pembuluh limfe memasuki tiap paru-paru pada bagian hilus dan membentuk akar paru-paru. Paru-paru kanan lebih besar daripada paru-paru kiri dan dibagi menjadi tiga lobus oleh fisura interlobaris. Paru-paru kiri dibagi menjadi dua lobus.
Lobus-lobus tersebut dibagi lagi menjadi beberapa segmen sesuai dengan segmen bronkusnya. Paru-paru kanan dibagi menjadi 10 segmen sedangkan paru-paru kiri dibagi menjadi 9 segmen. Proses patologis seperti atelektasis dan pneumonia seringkali hanya terbatas pada satu lobus dan segmen saja. Karena itu pengetahuan tentang anatomi segmen-segmen paru penting sekali, tidak hanya untuk ahli radiologi, bronkoskopi dan ahli bedah toraks, tetapi juga bagi perawat dan ahli terapi pernapasan, perlu mengetahui dengan tepat letak lesi agar dapat menerapkan keahlian mereka sebagaimana mestinya.
Suatu lapisan tipis yang kontinu mengandung kolagen dan jaringan elastis, dikenal sebagai pleura, melapisi rongga dada (pleura parietalis) dan menyelubungi setiap paru-paru (pleura viseralis). Di antara pleura parietalis dan viseralis terdapat suatu lapisan tipis cairan pleura yang berfungsi untuk memudahkan kedua permukaan itu bergerak selama pernapasan dan untuk mencegah pemisahan toraks dan paru-paru, yang dapat dianalogkan seperti dua buah kaca objek akan saling melekat jika ada air. Kedua kaca objek tersebut dapat bergeseran satu dengan yang lain tetapi keduanya sulit untuk dipisahkan.

Jalan napas yang menghantarkan udara ke paru-paru adalah :
1) Hidung
2) Pharynx
3) Larynx
4) Trachea
5) Bronchus dan bronchiolus.
Saluran pernafasan dari hidung sampai ke bronchiolus dilapisi oleh membran mukosa bersilia, ketika udara masuk melalui rongga hidung, maka dari itu ; disaring, dihangatkan, dilembabkan.
Ketiga proses ini merupakan fungsi utama dari mukosa respirasi yang terdiri dari epitel toraks bertingkat, bersilia, dan bersel goblet. Permukaan epitel dilapisi oleh lapisan mukus yang disekresi oleh sel goblek dan kelenjar serosa. Partikel-partikel debu yang kasar dapat disaring oleh rambut-rambut yang terdapat dalam lubang hidung, sedangkan partikel yang halus akan terjerat dalam lapisan mukus. Gerakan silia mendorong lapisan mukus ke posterior di dalam rongga hidung, dan ke superior dalam sistem pernapasan bagian bawah menuju ke faring. Dari sinilah lapisan mukus akan tertelan atau di batukkan keluar.
Air untuk kelembaban diberikan untuk lapisan mukus, sedangkan panas yang disuplay ke udara inspirasi berasal dari jaringan di bawahnya yang kaya akan pembuluh darah.
Jadi udara inspirasi telah disesuaikan sedimikian rupa sehingga bila udara mencapai faring hampir bebas debu, bersuhu mendekati suhu tubuh, dan kelembabannya mencapai 100 %.
Udara mengalir dari faring menuju laring atau kotak suara. Larynx merupakan rangkaian cincin tulang rawan yang dihubungkan untuk otot dan mengandung pita suara. Di antara pita suara terdapat ruang berbentuk segitiga yang bermuara ke dalam trachea dan dinamakan glotis. Glotis merupakan pemisah antara saluran pernapasan bagian atas dan saluran pernapasan bagian bawah.
Meskipun laring merupakan dianggap berhubungan fungsi, tetapi fungsinya sebagai organ pelindung jauh lebih penting. Pada waktu menelan, gerakan laring ke atas, penutupan glotis dan fungsi seperti pintu pada aditus laring dan epiglotis yang berbentuk daun, berperan untuk mengarahkan makanan dan cairan masuk ke dalam esofagus. Namun jika benda asing masih mampu masuk melalui glotis, maka laring yang mempunyai fungsi batuk akan membantu menghalau benda asing dan sekret keluar dari saluran pernapasan bagian bawah.
Trachea disokong oleh cincin tulang rawan yang berbentu seperti sepatu 5 inchi. Struktur trachea dan bronchuskuda yang panjangnya dianalogkan dengan sebuah pohon, dan oleh karena itu dinamakan pohon tracheal bronchial.
Tempat percabangan trachea menjadi cabang utama bronchus kiri dan cabang utama bronchus kanan dinamakan Karina. Karena banyak mengandung saraf dan dapat menimbulkan broncho spasme hebat dan batuk, kalau saraf-saraf terangsang.
Cabang utama bronchus kanan dan kiri tidak simetris. Bronchus kanan lebih pendek lebih besar dan merupakan lanjutan trachea, yang arahnya hampir vertikal.
Baliknya bronchus kiri lebih panjang, lebih sempit dan merupakan lanjutan trachea yang dengan sudut yang lebih paten, yang mudah masuk ke cabang utama bronchus kanan kalau udara tidak tertahan pada mulut atau hidung. Kalau udara salah jalan, maka tidak masuk ke dalam paru-paru kiri, sehingga paru-paru akan kolaps.
Cabang utama bronchus kanan dan kiri bercabang-cabang lagi menjadi segumen bronchus. Percabangan ini terus menerus sampai pada cabang terkecil yang dinamakan bronchioulus terminalis yang merupakan cabang saluran udara terkecil yang mengandung alveolus.
Semua saluran udara di bawah tingkat bronchiolus terminalis disbut saluran penghantar udara ke tempat pertukaran gas-gas di luar bronchiolus terminalis. Terdapat asinus yang merupakan unit fungsional paru-paru tempat pertukaran gas.
Asinus terdiri dari bronchiulus respiratorius yang kadang-kadang memiliki kantong udara kecil atau alveoli yang berhasil dari dinding mereka, puletus alviolaris yang seluruhnya dibatasi oleh alveolus dan saccus alveolus hanya mempunyai satu lapisan sel saja yang tebal garis tengahnya lebih kecil dibandingkan dengan tebal garis tengah sel darah merah. Dalam setiap paru-paru terdapat sekitar 300 juta alveolus dengan luas permukaan seluas lapangan tenis.
Tetapi alveolus dilapisi oleh zat lipoprotein yang dinamakan surfakton, yang dapat mengurangi tegangan permukaan dan mengurangi resistensi terhadap pengembangan inspirasi, mencegah kolaps pada alveolus pada waktu ekspirasi.
Paru-paru merupakan organ elastis berbentuk kerucut yang terletak di dalam rongga thoraks. Setiap paru-paru mempunyai apex dan basic. Pembuluh darah paru-paru dan bronchial, syaraf dan pembuluh limfe memasuki tiap paru-paru pada bagian hilus dan membentuk akar paru-paru. Pleura ada 2 macam yaitu pleura parietal yang melapisi rongga dada/thoraks dan pleura viceralis yang menutupi setiap paru.
Diantara pleura parietal dan pleura viceral, terdapat cairan pleura seperti selaput tipis yang memungkinkan kedua permukaan tersebut bergesekan satu sama lain selama respirasi, dan mencegah pemisahan thoraks dan paru-paru. Paru-paru mempunyai 2 sumber suplay darah yaitu arteri bronkhialis dan arteri pulmonalis.
Sirkulasi bronchialis menyediakan darah teroksigenasi dari sirkulasi sistemik dan berfungsi memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan paru-paru. Arteri pulmonalis yang berasal dari ventrikel kanan mengeluarkan darah vena campuran ke paru-paru di mana darah itu mengambil bagian dalam pertukaran gas.
2. Etiologi
Secara umum faktor-faktor yang dianggap sebagai penyebab tumor adalah :
a. Penyebab kimiawi.
Di berbagai negara ditemukan banyak tumor kulit pada pekerja pembersih cerobong asap. Zat yang mengandung karbon dianggap sebagai penyebabnya.
b. Faktor genetik (biomolekuler)
Golongan darah A lebih tinggi 20 % berisiko menderita kanker/tumor pada lambung dari pada golongan darah O
Selain itu perubahan genetik termasuk perubahan atau mutasi dalam gen normal dan pengaruh protein bisa menekan atau meningkatkan perkembangan tumor.
c. Faktor fisik
Secara fisik, tumor berkaitan dengan trauma/pukulan berulang-ulang baik trauma fisik maupun penyinaran.
Penyinaran bisa berupa sinar ultraviolet yang berasal ari sinar matahari maupun sinar lain seperti sinar X (rontgen) dan radiasi bom atom.
d. Faktor nutrisi
Salah satu contoh utama adalah dianggapnya aflaktosin yang dihasilkan oleh jamur pada kacang dan padi-padian sebagai pencetus timbulnya tumor.
e. Penyebab bioorganisme
Misalnya virus. Pernah dianggap sebagai kunci penyebab tumor dengan ditemukannya hubungan virus dengan penyakit tumor pada binatang percobaan. Namun ternyata konsep itu tidak berkembang lanjut pada manusia.
f. Faktor hormon.
Pengaruh hormon dianggap cukup besar, namun mekanisme dan kepastian peranannya belum jelas. Pengaruh hormone dalam pertumbuhan tumor bisa dilihat pada organ yang banyak dipengaruhi oleh hormone tersebut.

3. Klasifikasi Tumor
Tumor secara umum dibedakan atas tumor jinak (benigna) dan tumor ganas (maligna). Perbedaan keduanya dapat dituliskan sebagai berikut :
Tumor Benigna Tumor Maligna
1. Sering disebut tumor
2. Tidak menyebar
3. Tidak mengancam hidup
4. Dapat dioperasi dengan baik
5. Pertumbuhannya lambat
6. Beberapa gambaran mitosis
7. Tumbuh ekspansif
8. Encapsulation biasanya ada 1. Disebut kanker
2. Sering metastasis
3. Kematian tinggi
4. Sulit dioperasi
5. Tumbuh cepat
6. Banyak gambaran mitosis
7. Tumbuh infiltratif
8. Psudoencapsulation
4. Insiden
Lebih dari 1,3 juta kasus baru kanker paru yaitu stadium lanjutan dari Tumor Paru dan bronkus di seluruh dunia, menyebabkan 1,1 juta kematian tiap tahunnya. Dari jumlah insiden dan prevalensi di dunia, kawasan Asia, Australasia, dan Timur Jauh berada pada tingkat pertama dengan estimasi kasus lebih dari 670 ribu dengan angka kematian mencapai lebih dari 580 ribu orang. Sampai saat ini kanker paru masih menjadi masalah besar di dunia kedokteran. Kanker paru sulit terdeteksi dan tanpa gejala pada tahap awal. Sel kanker yang tidak terkendali dalam jaringan paru melakukan reproduksi liar sehingga menyebabkan tumbuhnya tumor yang menghambat dan menghentikan fungsi paru-paru sebagaimana mestinya. Besarnya ukuran paru-paru menyebabkan kanker tumbuh bertahun-tahun tak terdeteksi dan tanpa gejala. penyakit ini baru bisa dideteksi setelah kanker mencapai stadium lanjut.
Tingkatan
Stadium I Pertumbuhan kanker masih terbatas pada paru-paru dan dikelilingi oleh jaringan paru-paru
Stadium II Kanker telah menyebar dekat kelenjar getah bening
Stadium III Kanker telah menyebar keluar paru-paru
Stadium IIIa Kanker dapat dicabut dengan operasi bedah
Stadium IIIb Kanker tidak dapat dicabut dengan operasi bedah
Stadium IV Kanker telah menyebar dari tempat pertumbuhan awal ke bagian tubuh lainnya. Kondisi ini dinamai metastase
Di Indonesia, kanker paru menjadi penyebab kematian utama kaum pria dan lebih dari 70 % kasus kanker itu baru terdiagnosis pada stadium lanjut (stadium IIIb atau IV) sehingga hanya 5 % penderita yang bisa bertahan hidup hingga 5 tahun setelah dinyatakan positif.
5. Patofisiologi
Sebab-sebab keganasan pada tumor masih belum jelas, tetapi virus, faktor lingkungan, faktor hormonal dan faktor genetik semuanya berkaitan dengan risiko terjadi tumor. Permulaan terjadinya tumor dimulai dengan adanya zat yang bersifat initiation yang merangsang permulaan terjadinya perubahan sel. Diperlukan perangsangan yang lama dan berkesinambungan untuk memici timbulnya penyakit tumor.
Initiati agent biasanya bisa berupa unsur kimia, fisik atau biologis yang berkemampuan beraksi langsung dan merubah struktur dasar dari komponen genetic (DNA). Keadaan selanjutnya akibat keterpaparan yang lama ditandai dengan berkembangnya neoplasma dengan terbentuknya formasi tumor. Hal ini dapat berlangsung lama, minggu bahkan sampai tahunan.
6. Manifestasi Klinik
Secara umum manifestasi klinik pada penderita tumor yaitu :
a. Terdapat lesi pada organ yang biasanya tidak terasa nyeri terfiksasi dan keras dengan batas yang tidak teratur.
b. Adanya perlekatan pada kulit/organ, lekukan pada kulit akibat distorsi ligamentum (coperr) dan rasa sedikit tidak enak atau tegang.
c. Terjadi retraksi pada organ.
d. Pembengkakan local pada organ yang terkena.
e. Terjadi eritema atau nyeri local
f. Pada penyakit yang sudah stadium lanjut dapat terjadi pecahnya benjolan-benjolan pada kulit dan ulserasi.
Sedangkan manifestasi klinik pada penderita tumor yaitu (www mediaindonesia.co.id) :
a. Batuk yang terus menerus dan berkepanjangan
b. Napas pendek-pendek dan suara parau
c. Batuk berdarah dan berdahak
d. Nyeri pada dada, ketika batuk dan menarik napas yang dalam
e. Hilang nafsu makan dan berat badan
7. Diagnostik Test
a. Rontgen, Untuk melihat sejauh mana perkembangan/metastase dari tumor tersebut mengenai organ.
b. Biopsy bedah, biasanya digunakan di unit rawat jalan dengan menggunakan anastesi local.
c. Aspirasi jarum halus, dilakukan di unit rawat jalan dan biasanya dilakukan ketika lesi dideteksi melalui pemeriksaan fisik.
d. Tes laboratorium, dengan mengambil darah.


8. Penatalaksanaan Medis
a. Pembedahan
Tindakan bedah memegang peranan utama dalam penanggulangan kasus tumor. Dalam melakukan tindakan bedah ada beberapa prinsip dasar yang perlu diperhatikan :
1). Eksisi tidak hanya terbatas pada bagian utama tumor tapi eksisi juga harus dilakukan terhadap jaringan normal sekitar jaringan tumor. Cara ini akan memberikan hasil operasi yang lebih baik.
2). Ternyata operasi pertama memberikan harapan sukses yang lebih tinggi. Operasi selanjutnya akan memberikan hasil yang lebih rendah.
3). Metastase ke kelenjar getah bening umumnya terjadi pada setiap tumor sehingga pengangkatan kelenjar dianjurkan pada tindakan bedah.
4). Dalam melakukan tindakan bedah sebaiknya dilakukan pendekatan interdisipliner sehingga dapat dijabarkan kemungkinan tindakan pre dan post bedah harus dilakukan.
5). Satu hal yang mutlak dilakukan sebelum bedah adalah menentukan stadium tumor dan melihat pola pertumbuhan (growth pattern) tumor tersebut.
b. Obat-obatan
1). Immunoterapi
Misalnya interleukin 1 dan alpha interferon
2). Kemoterapi
Kemoterapi telah menunjukkan kemampuannya dalam mengobati beberapa jenis tumor.
c. Radioterapi
Masalah dalam radioterapi adalah membunuh sel kanker dan sel jaringan normal. Sedangkan tujuan radioterapi adalah meninggikan kemampuan untuk membunuh sel tumor dengan kerusakan serendah mungkin pada sel normal.
Untuk mencapai target ini, dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut :
1). Meninggikan radiosensitifitas dan oksigenasi. Sel akan sensitive jika mempunyai oksigen. Siatu sel yang hipoksia akan kurang sensitive terhadap ionisasi/radiasi.
2). Mengarahkan radiasi lebih terfokus pada jaringan tumor saja, misalnya dengan melakukan penyinaran yang mobile.
3). Membagi-bagi dosis secara series sehingga jaringan tidak mendapat beban radiasi yang berat yang dapat turut merusak jaringan normal.














Penyakit Paru Akibat Pekerjaan

DEFINISI
Penyakit Paru Akibat Pekerjaan terjadi akibat terhirupnya partikel, kabut, uap atau gas yang berbahaya pada saat seseorang sedang bekerja.

Lokasi tersangkutnya zat tersebut pada saluran pernafasan atau paru-paru dan jenis penyakit paru yang terjadi, tergantung kepada ukuran dan jenis partikel yang terhirup.
Partikel yang lebih besar mungkin akan terperangkap di dalam hidung atau saluran pernafasan yang besar, tetapi partikel yang sangat kecil bisa sampai ke paru-paru.

Di dalam paru-paru, beberapa partikel dicerna dan bisa diserap ke dalam aliran darah.
Partikel yang lebih padat yang tidak dapat dicerna akan dikeluarkan oleh sistem pertahanan tubuh.

Tubuh memiliki beberapa cara untuk membersihkan partikel yang terhirup:
• Di dalam saluran pernafasan, lendir akan membungkus partikel, sehingga bisa lebih mudah dikeluarkan melalui batuk
• Di dalam paru-paru, sel-sel pembersih tertentu, akan menelan partikel tersebut dan melenyapkannya.

Partikel yang berbeda akan menghasilkan reaksi yang berbeda pula di dalam tubuh. Beberapa partikel (misalnya serbuk tanaman) dapat menyebabkan reaksi alergi seperti rinitis alergika atau asma.
Serbuk batubara, karbon dan oksida perak tidak menimbulkan reaksi yang berarti dalam paru-paru.
Serbuk silika dan asbes bisa menimbulkan jaringan parut yang menetap pada jaringan paru-paru (fibrosis paru). Dalam jumlah yang cukup besar, asbes bisa menyebabkan kanker pada perokok.

PENYEBAB
Orang-orang yang memiliki resiko menderita penyakit paru akibat pekerjaan:
1. Silikosis
- penambang timah hitam, tembaga, perak dan emas
- penambang batubara tertentu (misalnya peledak atap)
- pekerja pengecoran logam
- pembuat keramik
- pemotong batu pasir atau granit
- pekerja terowongan
- pembuat alat pengampelas sabun
- pekerja peledak pasir
2. Paru-paru hitam, ditemukan pada pekerja batubara

3. Asbestosis
- pekerja yang menambang, menggiling atau mengolah asbes
- pekerja bangunan yang memasang atau memindahkan barang-barang yang mengandung asbes
4. Beriliosis terjadi pada pekerja ruang angkasa
5. Pneumokoniosis jinak
- tukang las
- penambang besi
- pekerja barium
- pekerja perak
6. Asma akibat pekerjaan terjadi pada orang-orang yang bekerja dengan:
- gandum
- kayu sedar merah dari daerah barat
- kacang kastor
- pewarna
- antibiotik
- damar
- teh
- enzim-enzim yang digunakan pada pembuatan sabun cuci, gandum dan bahan-bahan kulit
7. Bissinosis terjadi pada pekerja yang mengolah:
- kapas
- rami
- goni
- tanaman yang menghasilkan serat dan biji-bijian
8. Penyakit Silo filler ditemukan pada petani.



Infark Miokard

Infark miokard (IM) adalah perkembangan yang cepat dari nekrosis otot jantung yang disebabkan oleh ketidakseimbangan yang kritis antara suplai oksigen dan kebutuhan myokardium. Ini biasanya merupakan hasil dari ruptur plak dengan trombus dalam pembuluh darah koroner, mengakibatkan kekurangan suplai darah ke miokardium.
Meskipun dengan tanda klinis pada pasien merupakan komponen penting dalam evaluasi secara keseluruhan pada pasien dengan IM, banyak kejadian baik “silent” maupun tidak diketahui secara klinik, membuktikan bahwa, pasien, keluarga, dan tim medis sering tidak mengenal gejala dari IM. Kehadiran “cardiac marker” dalam sirkulasi umumnya mengidentifikasikan nekrosis miokardium dan sangat berguna membantu menegakkan diagnosis.
Infark miokard (IM) adalah perkembangan yang cepat dari nekrosis otot jantung yang disebabkan oleh ketidakseimbangan yang kritis antara suplai oksigen dan kebutuhan myokardium. Ini biasanya merupakan hasil dari ruptur plak dengan trombus dalam pembuluh darah koroner, mengakibatkan kekurangan suplai darah ke miokardium.
Meskipun dengan tanda klinis pada pasien merupakan komponen penting dalam evaluasi secara keseluruhan pada pasien dengan IM, banyak kejadian baik “silent” maupun tidak diketahui secara klinik, membuktikan bahwa, pasien, keluarga, dan tim medis sering tidak mengenal gejala dari IM. Kehadiran “cardiac marker” dalam sirkulasi umumnya mengidentifikasikan nekrosis miokardium dan sangat berguna membantu menegakkan diagnosis.
“Cardiac markers” membantu untuk mengklasifikasi IM, yang dipertimbangkan bagian dari acute coronary syndrome yang didalamnya termasuk IM dengan elevasi ST (STEMI), IM tanpa elevasi ST (NSTEMI), dan angina tak stabil. Klasifikasi ini berharga karena pasien dengan ketidaknyamanan iskemik mempunyai/tidak mempunya elevasi segmen ST pada elektrokardiogram. Yang tidak mempunyai elevasi ST dapat didiagnosis dengan NSTEMI atau dengan angina tidak stabil berdasarkan ada tidaknya ezim jantung. Sebagai tambahan, pilihan terapeutic, seperti trombolisis intravena atau percutaneus coronary intervention, sering menjadi dasar klasifikasi ini.

Patofisiologi

Penyebab tersering MI adalah penyempitan dari pembuluh darah epicardial oleh plak atherosclerosis. Plak ruptur yang diikuti pembukaan membran menyebabkan aggregasi platelet, terbentuknya trombus, akumulasi fibrin, hemoragik dalam plak, dan vasospasme dengan tingkat yang bermacam-macam. Hal tersebut dapat menyebabkan penyumbatan sebagian/menyeluruh pada pembuluh darah dan diikuti dengan iskemik miokard. Total penyumbatan dari vaskuler lebih dari 4-6 jam mengakibatkan irreversibel nekrosis miokard, tetapi reperfusi dalam periode ini dapat menyelamatkan miokardium dan mengurangi morbitditas dan mortalitas.
Faktor nonatherosclerotic yang menyebabkan IM termasuk vasospasm koroner yang dapat dilihat dlam variasi angina (Prinzmetal) dan pasien yang menggunakan kokain dab amphetamin; emboli koroner yang berasal dari katup jantung yang terinfeksi; penyumbatan koroner oleh vaskulitis; atau penyebab lainnya yang menyebabkan ketidakseimbangan suplai oksigen dan kebutuhan oksigen, seperti anemia akut dari perdarahan GI. IM yang disebabkan oleh trauma dada juga telah dilaporkan, biasanya trauma dada berat pada kecelakaan motor dan kecelakaan olahraga.


Penyebab

Penyebab tersering IM adalah pecahnya (rupture) plak aterosklerosis dalam arteri koronaria yang diikuti spasme atrial dan pembentukan trombus.
Penyebab lainnya:
• Coronary artery vasospasme
• Hipertrofi ventrikel
• Hypoxia
• Emboli arteri korornaria
• Penggunaan cocaine, amphetamines, and ephedrine
• Arteritis
• Koronaria yang abnormal, termasuk aneurisma coronary arteries
Faktor resiko pembentukan plak aterosklerosis
• Umur
• Jenis kelamin
• Merokok
• Hypercholesterolemia dan hypertriglyceridemia
• Diabetes mellitus
• Hipertension yang jarang dikontrol
• Riwayat keluarga
Gejala dan Tanda
Gejala
• Nyeri dada, biasanya pasien merasa tertekan.
• Nyeri pada dagu, leher, tangan, punggung, dan epigastrium. Tangan kiri frekuensi lebih banyak.
• Dyspnea
• Mual, nyeri perut atau keduanya
• Anxietas
• Kepala terasa ringan yang disertai/tidak disertai sinkop
• Batuk
• Mual dengan/tanpa muntah
• Diaphoresis
Tanda
Pemeriksaan tanda sering tidak membantu diagnosis
• Pasien biasanya terbaring dengan tenang dan kelihatan pucat
• Hipertensi/hipotensi
• Disfungsi katup akut
• Rales
• Vena jugularis meningkat
• Bunyi jantung 3 terdengar (S3)
• Dysritmia


Pemeriksaan Penunjang

1. Laboratorium
• Troponin --> ada
• Creatine kinase-MB --> meningkat
• Myglobin --> meningkat
• Hitung darah lengkap --> ditemukan leukocytosis
• C-reaktif protein (CRP) --> meningkat
• Erythrocyte sedimentation rate (ESR) --> meningkat
• Serum laktat dehidrogenase (LDH) --> meningkat
2. Imaging
• X- ray dada
• Ekokardiografi
• Technetium-99m sestamibi scan
• Thallium scanning
• Elektrokardiografi
Penatalaksanaan
Jika terjadi nyeri dada:
• Suplai oksigen dengan tabung oksigen
• Aspirin
• Nitroglicerin untuk nyeri dada yang aktif melalui sublingua atau dengan spray
Medikasi
• Aspirin
• Beta-blocker
• Morphine sulphate --> untuk nyeri dan anxietas
• Nitrates
• Trombolisis
• ACE Inhibitor
• Angiotensin receptor blocker
• Calcium chanel blocker

Aberasi Kromosom

Radiasi dapat menyebabkan perubahan, baik pada jumlahmaupun pada struktur kromosom, yang dikenal dengan istilah aberasi kromosom. Kerusakan struktur berupa patahnya lengan kromosom terjadi secara acak dengan peluang yang makin besar sesuai dengan meningkatnya dosis radiasi.
Aberasi kromosom yang mungkin dapat terjadi adalah 1)
fragmen asentrik yaitu terjadinya delesi atau patahnya bagian kecil atau fragmen lengan kromosom yang tidak mengandung sentromer, 2) ring atau kromosom bentuk cincin yang merupakan hasil penggabungan dua lengan yang mengalami delesi pada kromosom yang sama, 3) disentrik berupa kromosom dengan dua buah sentromer sebagai hasil peng-gabungan dua buah kromosom yang mengalami patah dan 4) translokasi yaitu terjadinya perpindahan atau pertukaran fragmen dari dua atau lebih kromosom.
Dari semua kerusakan tersebut, kromosom disentrik diyakini spesifik terjadi akibat pajanan radiasi sehingga aberasi disentrik ini digunakan secara luas sebagai dosimeter biologi dan umumnya dapat dengan mudah diamati pada sel limfosit darah tepi. Selain mudah pengambilannya, sel limfosit merupakan sel yang paling sensitif terhadap radiasi; dosis tunggal 0,2Gy sudah dapat menimbulkan aberasi kromosom yang dapatdideteksi. Frekuensi terjadinya aberasi kromosom bergantung pada jenis dan dosis radiasi yang diterima. Penentuan dosis radiasi pengion yang diterima seorang pekerja radiasi dapat ditentukan dengan menggunakan kurva standar aberasi kromosom sebagai fungsi dari jumlah disentrik per sel limfosit.
Teknik ini dapat digunakan untuk memperkirakan dosis sinar gamma/X dari 0,25 Gy sampai 6-8 Gy. Karena frekuensi kromosom disentrik dalam sel limfosit akan menurun dengan bertambahnya waktu, pemeriksaan aberasi kromosom (disentrik) sebaiknya dilakukan sesegera mungkin pasca terpajan
Dengan demikian pemeriksaan mikronuklei juga harus melalui proses pembiakan di laboratorium dan penghitungannya jauh lebih cepat dan mudah dibandingkan dengan aberasi kromosom. Tetapi metode ini kurang sensitif bila dibandingkan dengan kromosom disentrik dan kebolehjadian mikronuklei secara spontan lebih besar sekitar 10-20 kali dari kromosom disentrik. Rentang dosis radiasi yang dapat dideteksi dengan rnenggunakan tehnik mikronuklei saat itu adalah antara 0,3 - 3 Gy

Gambaran Terbentuknya Sistem Golongan Darah ABO, Rh+G, Mnss

Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh). Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai. Transfusi darah dari golongan yang tidak kompatibel dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang berakibat anemia hemolisis, gagal ginjal, syok, dan kematian.
ABO
Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam darahnya, sebagai berikut:
• Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah A-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah A-negatif atau O-negatif.
• Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan dolongan darah B-negatif atau O-negatif
• Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga, orang dengan golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan darah AB-positif tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif.
• Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut donor universal. Namun, orang dengan golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darah dari sesama O-negatif.
Secara umum, golongan darah O adalah yang paling umum dijumpai di dunia, meskipun di beberapa negara seperti Swedia dan Norwegia, golongan darah A lebih dominan. Antigen A lebih umum dijumpai dibanding antigen B. Karena golongan darah AB memerlukan keberadaan dua antigen, A dan B, golongan darah ini adalah jenis yang paling jarang dijumpai di dunia.
Ilmuwan Austria, Karl Landsteiner, memperoleh penghargaan Nobel dalam bidang Fisiologi dan Kedokteran pada tahun 1930 untuk jasanya menemukan cara penggolongan darah ABO.

Frekuensi
Penyebaran golongan darah A, B, O dan AB bervariasi di dunia tergantung populasi atau ras. Salah satu pembelajaran menunjukkan distribusi golongan darah terhadap populasi yang berbeda-beda.
Populasi O A B AB
Suku pribumi Amerika Selatan
100% – – –
Orang Vietnam
45.0% 21.4% 29.1% 4.5%
Suku Aborigin di Australia
44.4% 55.6% – –
Orang Jerman
42.8% 41.9% 11.0% 4.2%
Suku Bengalis
22.0% 24.0% 38.2% 15.7%
Suku Saami
18.2% 54.6% 4.8% 12.4%
Pewarisan
Tabel pewarisan golongan darah kepada anak
Ibu/Ayah O A B AB
O O O, A O, B A, B
A O, A O, A O, A, B, AB A, B, AB
B O, B O, A, B, AB O, B A, B, AB
AB A, B A, B, AB A, B, AB A, B, AB

Rhesus
Jenis penggolongan darah lain yang cukup dikenal adalah dengan memanfaatkan faktor Rhesus atau faktor Rh. Nama ini diperoleh dari monyet jenis Rhesus yang diketahui memiliki faktor ini pada tahun 1940 oleh Karl Landsteiner. Seseorang yang tidak memiliki faktor Rh di permukaan sel darah merahnya memiliki golongan darah Rh-. Mereka yang memiliki faktor Rh pada permukaan sel darah merahnya disebut memiliki golongan darah Rh+. Jenis penggolongan ini seringkali digabungkan dengan penggolongan ABO. Golongan darah O+ adalah yang paling umum dijumpai, meskipun pada daerah tertentu golongan A lebih dominan, dan ada pula beberapa daerah dengan 80% populasi dengan golongan darah B.
Kecocokan faktor Rhesus amat penting karena ketidakcocokan golongan. Misalnya donor dengan Rh+ sedangkan resipiennya Rh-) dapat menyebabkan produksi antibodi terhadap antigen Rh(D) yang mengakibatkan hemolisis. Hal ini terutama terjadi pada perempuan yang pada atau di bawah usia melahirkan karena faktor Rh dapat mempengaruhi janin pada saat kehamilan.

Golongan darah lainnya
• Diego positif yang ditemukan hanya pada orang Asia Selatan dan pribumi Amerika.
• Dari sistem MNS didapat golongan darah M, N dan MN. Berguna untuk tes kesuburan.
• Duffy negatif yang ditemukan di populasi Afrika.
• Sistem Lutherans yang mendeskripsikan satu set 21 antigen.
• Dan sistem lainnya meliputi Colton, Kell, Kidd, Lewis, Landsteiner-Wiener, P, Yt atau Cartwright, XG, Scianna, Dombrock, Chido/ Rodgers, Kx, Gerbich, Cromer, Knops, Indian, Ok, Raph dan JMH.
Kecocokan golongan darah
Tabel kecocokan RBC
Gol. darah resipien Donor harus
AB+ Golongan darah manapun
AB- O- A- B- AB-
A+ O- O+ A- A+
A- O- A-
B+ O- O+ B- B+
B- O- B-
O+ O- O+
O- O-

Tabel kecocokan plasma

Resipien Donor harus
AB AB manapun
A A atau AB manapun
B B atau AB manapun
O O, A, B atau AB manapun

Menurut Landsteiner golongan darah Rh, ini termasuk keturunan (herediter) yang diatur oleh satu gen yang terdiri dari 2 alel, yaitu R dan r. R dominan terhadap r sehingga terbentuknya antigen-Rh ditentukan oleh gen dominan R. Orang Rh+ mempunyai genotip RR atau Rr, sedangkan orang Rh- mempunyai genotip rr. Wiener menyatakan bahwa golongan darah Rh ditentukan oleh satu seri alel yang terdiri dari 8 alel. Hal ini didasarkan pada kenyataan tidak semua orang Rh+ mempunyai antigen-Rh yang sama dan begitu juga dengan orang Rh-. Kedelapan alel tersebut yaitu: (1) Rh+, alel-alelnya RZ , R1 , R2 , R0 dan (2) Rh-, alel-alelnya ry, r’, r”, r
Golongan darah MNSS
Ditemukan oleh Landsteiner dan Levine ( 1927). Darah yang disuntukkan ke tubuh kelinci.
Serrum immum yang terbentuk pada kelinci digunakan untuk mentest darah seseorang. Ternyata ada 2 macam agglutinogen manusia terhadap serum tersebut, yakni m\M, go;omgan darah N hanya mengandung agglutinogen N dan golongan darah MNmempunyai campuran agglutinogen M dan N.
Genotip LmLm menghasilkan agglutinogen M, bergolong darah M.
Genotip LmLn menghasilkan agglutinogen Mdan N, bergologongan darah MN.
Genotip LnLn menghasilkan agglutinogen N, bergolongan darah N.
Dua puluh tahun kemudian ditemukan lagi agglutinogen Sdan s yang terkait dengan agglutinogen M dan N dan di wariskan sebagai satu unit, sehingga disebur MNSs.
Gen – gen membentuk system ini adalah : LmS, LnS,Lms,Lms
Jadi golongan darah adalah :
MS,Ms,Ns,Ns,Msns,MSns,dan MsNs.
*Dari sistem ''MNS'' didapat golongan darah M, N dan MN. Berguna untuk tes kesuburan.

IBU DAN KEHAMILANNYA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap wanita yang dalam keadaan normal akan mengalami yang namanya hamil, mangandung dan melahirkan. Kehamilan merupakan suatu keadaan yang fisiologis dan merupakan suatu proses reproduksi yang perlu perawatan khusus agar dapat berlangsung dengan baik. Kehamilan bukan saja mencakup kehidupan ibu., tapi juga janinnya. Resiko pada kehamilan pada dasarnya bersifat dinamis artinya ibu hamil bisa saja pada mulanya normal tetapi secara tiba-tiba dapat beresiko tinggi.
Disamping itu, kehamilan ( masa antenetal ) juga akan mengakibatkan sebagai macam perubahan di dalam diri ibu hamil itu sendiri, sehingga akan menimbulkan berbagai macam keluhan yang di rasakan oleh ibu hamil, serta masih banyak lagi hal hal yang dapat di jumpai di dalam diri ibu hamil.
Pada kehamilan terdapat 3 tahap atu biasa di sebut trimester kehamilan dimana pada trimester pertama menjelaskan hal hal apa saja yang harus dilakukan dalam menjalani awal masa kehamilan dan menjelaskan berbagai perubahan perubahan yang terjadi pada diri ibu hamil, selain itu, pola makanan biasanya bertambah dan lebih sensitif terhadap situasi dan kondisi sekitarnya. Trimester lepas dari minggu ke-12 sampai usia kehamilannya 28 minggu. Pada trimester ini tidak sama lagi dengan trimester pertama, pertama pada tahap ini badan semakin bertambah karena perkembangan yang terjadi pada janin dan berbagai hal di dalam tubuh ibu, serta nafsu makan yang cenderung meningkat, maka pada saat ini pertambahan
berat badan mulai telihat signifikan. Apalagi mengingat semakin berkurangnya
aktifitas fisik, tetapi ini justru harus terjadi karena jika tidak, berarti janin dalam kandungan ibu yang sedang hamil tidak berkembang dengan baik. Dan yang terakhir adalah trimester ketiga yaitu perubahan pada ibu yang bisa membuat terjadi gejolak perasaan, bila disebabkan oleh faktor ketidaknyamanan fisik maupun mental, sehingga membuat para ibu menjadi stres. Perasaan untuk segera melahirkan begitu kuat, rasanya seperti ingin cepat cepat menyelesaikan semuanya dan bertemu dengan bayinya.

B. Tujuan

1. Untuk saling bertukar fikiran mengenai pengalaman yang di dapat di lahan praktek.
2. Untuk mencari dan menemukan jalan keluar ( solusi ) dari satu masalah yang terjadi.
3. Mengumpulkan dan menyelesaikan masalah untuk mencapai suatu tujua yang diharapkan bersama.
4. Dapat menganalisa dan mengiterprestasikan data untuk menegakkan diagnosa/masalah aktual.


BAB II

A. Tinjauan Tentang Kehamilan Normal

1. Pengertian

Kehamilan normal adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterne mulai sejak konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari /40 minggu atau 10 bulan,tambah 7 hari bulan kalender di hitung dari hari pertama haid terakhir. Menurut (wikjosastro, hanifa, yayasan bina pustaka sarwono prawirohardjo, 2002,hal 125 )

2. Batasan Kehamilan.

Masa kehamilan di mulai dari konsepsi sampai lahirnya janin dengan perhitungan berikut.:
a. Kehamilan 0-20 minggu disebut abortus
b. Kehamilan 21-28 minggu disebut kehamilan immature
c. Kehamilan 29-36 minggu disebut kehamilan premature
d. kehamilan 376-42 minggu disebut kehamilan mature
e. kehamilan > 42 minggu disebut kehamilan post mature

Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi tiga bagian :
a. kehamilan triwulan pertama antara 0-12 minggu
b. kehamilan triwullankeduan antara 13-27 minggu
c. kehamilan triwulan ketiga antara 28-40 minggu.
Menurut ( wikjasastro, hanifa, yayasan bina pustaka sarwono prawirohardjo, 2002, hal 125 )

3. Proses Kehamilan

Proses kehamilan merupakan m,ata rantai yang berkesinambungan yang terdiri dari :
# ovulasi yaitu pelepasan ovum
# Terjadi fertilisasi antara spematozoa dengan ovum
# terjadi konsepsi dan pertumbuhan zigot
# terjadi nidasi (implantasi) pada uterus
# pembentukan plasenta
# tumbuh kembang hasil konsepsi sampai atrem

4. Perubahan Fisiologi pada kehamilannya

Pada kehamilan terdapat perubahan pada seluruh tubuh wanita, khususnya pada alat genitalia interna dan eksterna dan pada payudara. Perubahan yang terdapat pada wanita hamil antara lain:

A.Uterus
 Ukuaran : Untuk akomodasi pertumbuhan janin, rahim membesar akibat hipertrofyi hiperlasi otot poros rahim, serabut serabut kolagennya menjadi higroskopik. Endometrium menjadi desidua, ukuran pada kehamilan cukup bulan : 30 x 25 x 20 cm dengan kapasitas lebih dari 4000 cc
 Berat : Berat uterus naik secara luar biasa, dari 30 gram menjadi 1000 gram pada akhir kehamilan (40 pekan )
 Bentuk konsistensi : Pada bulan bulan pertama kehamila, bentuk rahim seperti buah alpukat, pada kehamilan 4 bulan berbentuk bulat, dan akhir kehamilan
seperti bujur telur. Rahim yang tidak hamil kira-kira sebesar telur ayam, pada
kehamilan 2 bulan sebesar telur bebek, dan kehamilan 3 bulan sebesar telur angsa. Pada minggu pertama, isthmus rahim mengadakan hipertrofidan bertambah apnjang, sehingga bila diraba terasa lebih lunak (soft), disebut tanda hegar. Pada kehamilan 5 bulan,rahim teraba seperti berisi cairan ketuban, dinding rahim terasa tipis, karena itu bagian-bagian janin dapat dirubah melalui melalui dinding perut dan dinding rahim.
 Posisi rahim dalam kehamilannya.
 Pada permulaan kehamilan,.Dalam letak antefleksi atau retrofleksi
 pada 4 bulan kehamilan, rahim tetap berada dalam rongga pelvis
 setelah itu , mulai memasuki rongga perut yang dalam pembesarannya dapat mencapai batas hati
 Rahim yang hamil bisanya mobil, lebih mengisi rongga abdomen kanan atau kirivaskulariasi: Aa. Uterina dan aa.ovarika bertambah dalam diameter panjang, dan anak-anak cabangnya. Pembulu darah balik (vena) mengembang dan bertambah.
 Serviks uteri : Serviks bertambah vaskulariasasinya dan menjadi lunak ( soft ) disebut tanda goodnell. Kelenjar endoservikal membesar dan mengeluarkan banyak cairan mukus. Karena pertambahan dan pelebaran
pembuluh darah, warnanya menjadi livid, dan ini di sebut tanda chadwick.

B. OVARIUM ( INDUNG TELUR )
 Ovulasi terhenti
 Masih terdapat korpus leteum graviditas sampai terbentuknya uri yang mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesteron.

C. Vagina dan Vulva
Karena pengaruh estrogen terjadi perubahan pada vagina dan vulva. Akibat hiperrvaskularissi, vagina dan vulva terlihat lebih merah atau kebiruan. Warna livid pada vagina dan portio serviks disebut tanda Chadwick.

D. Dinding perut
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan robeknya serabut elastik di bawah kulit, sehingga timbul striae gravidarum. Bila terjadi peregangan yang hebat, misalnya pada hidramnion dan kehamilan ganda, dapat tejadi diastasis rekti bahkan hernia. Kulit perut pada linea alba bertambah pigmentasinya dan di sebut linea nigra.

E. Sistem Sirkulasi Darah
 Volume darah : Volume darah total dan volume plasma darah naik pesat sejak akhir trimester pertama. Volumedarah akan bertambah banyak, kira kira 25%, dengan puncaknya pada kehamilan 32 minggu, diikuti curah jantung ( cardiac output ) yang meningkat sebanyak kurang lebih 30%. Akibat homodulusi yang mulai jelas kelihatan pada kehamilan 4 bulan, ibu yang menderita penyakit jantung dapat jatuh pada dekopensai kordis.
Kenaikan plasma darah dapat mencapai 40% saat mendekati cukup bulan.

 Protein darah : Gambaran protein dalam serum berubah jumlah protein albumin dan gamaglubin menurun dalam triwulan pertama dan meningkat secara bertahap pada akhir kehamilan. Beta-globulin dan fibrinogen terus meningkat.
 Hitung jenis dan hemoglobin : Hematorit cenderung menurun karena kenaikan relatif plasma darah. Jumlah eritrosit cenderung menigkat untuk
memenuhi kebutuhan transpor O2 yang sangat diperlukan selama kehamilan. Konsentrasi Hb terlihat menurun, walapun sebenarnya lebih besar dibandingkan Hb orang yang meningkat. Dalam kehamilan, leukosit menigkat sampai 10.000/cc, begitu pula dengan produksi trombosit.
 Nadi dan tekanan darah : terakhir darah arteri cenderung menurun terutama selama trimester kedua, dan kemudian akan naik lagi seperti pada pra-hamil. Tekanan vena dalam batas batas normal pada ekstremitasatas dan bawah, cenderung naik setelah akhir trimester pertam. Nadi biasanya naik, nilai rata ratanya 84 per menit.
 Jantung : Pompa jantung mulai naik kira kira 30% setslah kehamilan 3 bulan dan menurun lagi pada minggu minggu terakhir kehamilan. Elektro-kardigram kadang kala memperlihatkan deviasi aksis ke kiri.

F. Sistem Pernapasan
Wanita hamil kadang kadang mengeluh sesak dan pendek napas. Hal ini di sebabkan oleh usus yang tertekan ke arah diafragma akibat pembesaran rahim.
Kapasitas vital perlu meningkat sedikit selama hamil. Seorang wanita hamil selalu bernapas lebih dalam. Yang lebih menonjol adalah pernapasan dada.

G. Sistem pencernaan (Traktus Digestifus )
Salivasi meningkat dan pada trimester pertama mengeluh mual dan muntah. Tonus otot otot saluran pencernaan melemah sehingga motilitas dan makanan akan lebih lama berada dalam saluran makanan. Resorbsi makanan baik, namun akan menimbulkan obstipasi. Gejala muntah ( emesis gravidarum ) sering terjadi, biasanya pada pagi hari, disebut sakit pagi ( morning sickness).

H. Perubahan pada kulit
Pada kulit tertentu terjadi hiperpigmentasi :
 muka : disebut masker kehamilan (chloasma gravidu )
 payudara : putting susu dan areola payudara
 perut linea nigra striae
 vulva

I. Payudara (Mammae)
Selama kehamilan ,payudara bertambah besar, tegang dan berat. Dapat teraba noduli noduli, akibat hipertrofi kelenjar alveoli : bayangan vena-vena lebih membiru. Hiperpigmentasi pada puting susu dan areola payudara. Kalau diperas keluar air susu jolong (kolostrum) berwarna kuning

J. Metabolisme
Umumnya, kelamin mempunyai efek pada metabolisme, karena itu wanita hamil perlu mendapat makanan yang bergizi dan dalam kondisi sehat.
1) Tingkat metabolik basal (basal metabolic rate, BMR) pada wanita hamil meninggi hingga menjadi 15-20%.terutama pada trimester akhir.

2) keseimbangan asam- alkali (acic-base balance) sedikit mengalami perubahan
konsentrasi alkali :
 wanita tidak hamil :155mEq/liter
 wanita hamil :145mEq/liter
 natrium serum : turun dari 142 menjadi 135mEq/liter
 bikarbonat plasama : turun dari:25 menjadi 22mEq/liter

3) Dibutuhkan protein yang banyak untuk perkembanga fenus, alat kandungan payudara, dan badan ibu, serta laktasi.

4) Hidrat arang : seorang wanita hamil sering merasa haus, nafsu makan megigatkan kita kepada diabetes melitus. Dalam kehamilan, pengaruh kelenjar endokrin agak ,seperti somatomamotropin, plasma insulin,dan hormon hormon adrenal 17 ketosteroid. Untuk rekomendasi, harus diperhatikan sungguh sunggu hasil GT intravena .

5) Metabolisme lemak juga terjadi kadar kolestrol meningkat sampai 350 mg atau lebih dari 100cc .hormon somatomamotropin mempunyai peranan dalam pembentukan lemak payudara. Deposito lemak lainnya terdapat di badan, perut, paha, dan lengan .

6) Metabolisme mineral :
Kalsium : dibutuhkan rata rata 1,5 gram sehari sedangkan untuk pembentukan tulang tulang terutama dalam trimester terakhir dibutuhkan 30-40 gram..
 Fosfot : dibutuhkan tambahan zat besi +800 mg atau 30-50 mg sehari .
 Zat besi : dibutuhkan zat besi + 800 mg atau 30-50 mg per hari
 Air : wanita hamil cendrung mengalami retensi air.

7) Berat badan wanita hamil akan naik sekitar 6,5 -16,5 kg .kenaikan berat
badan yang terlalu banyak ditemukan pada keracunan hamil (prelamasidan eklamasi).
Kenaikan berat badan wanita hamil disebabkan oleh :
 Janin,uri, air ketuban, uterus
 Payudara, kenaikan volume darah, lemak, protein, dan retensi air.

8) Kebutuhan kalori meningkat selama kehamilan dan laktasi.kalori yang dibutuhkan untuk ini terutama diperoleh dari pembakaran zat arang, khususnya sesudah kehamilan 5 bulan ke atas. Namun bila dibutuhkan, dipakai lemak ibu untu mendapatkan tambahan kalori.

9) Wanita hamil memerlukan makanan yang bergizi dan harus mengandung banyak protein. Di Indonesia masih banyak dijumpai penderita defisiensi zat dan vitamin B, oleh karena itu wanita hamil harus diberikan Fe dan roboransia yang berisi mineral dan vitamin .

Perubahan Psikologis dalam kehamilan
Perubahan psikologis dan emosional yang sering terjadi adalah sebagai berikut :

A.Trimester pertama.
Segara setelah konsepsi kadar hormon progestron dan estrogen dalam tubuh akan meningkat dan ini manyebabkan mual dan muntah pada pagi hari, lemah, dan membesarkan payudara .
Ibu merasa tidak sehat dan sering kali membenci kehamilannya. Banyak ibu merasakan kekecewaan, penolakan, kecemasan dan kesedihan. Sering kali biasanya kehamilannya, ibu berharap tidak hamil .
Seorang ibu akan hamil mencari tanda_tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya memang hamil .Setiap perubahan yang terjadi pada tubuhnya kan selalu diperhatikan dengan seksama. Karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seorang ibu yang mungkin diberitahukanya kepada orang lain atau dirahasiakannya
Hasrat untuk melakukan hubungan seks pada wanita berbeda beda Walaupun beberapa wanita mengalami gairah seks yang lebih tinggi, namun kebanyakan dari mereka justru mengalami penurunan libido selama priode ini .Keadaan ini menciptakan kebutuhan untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur kepada suami. Banyak wanita merasa butuh untuk dicintai dan disayangi tanpa berhubungan seks
Reaksi pertama seorang pria ketika mengatahui bahwa dirinya akan menjadi seorang ayah adalah timbulnya kebangganatas kemampuannya mempunyai keturunan bercampur dengan keperihatinan dengan kesiapannya menjadi seorang ayah, mungkin akan sangat memperhatikan keadaan istrinya yang sedang hamil dan menghindari hubungan seks karena takut mencedarai bayinya. Adapula pria yang hasrat seksnya terhadap wanita hamil relatif lebih besar. Disamping itu respon yang diperhatikannya, seorang ayah perlu dapat memahami keadaan ini dan menerimanya
B.Trimester kedua
Trimester kedua biasanya ibu merasa lebih sehat. Tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon yang lebih tinggi. Perut ibu belum terasa lebih besar sehingga belum dirasakan sebagai beban. Ibu sudah menerima
kehamilannya dan mulai dapat menggunakan energi dan pikirannya secara lebih jernih. Ibu dapat merasakan gerakan janinnya, mulai dapat merasakan bayinya sebagai seorang diluar dan dirinya sendiri. Banyak ibu merasa terlepes dari rasa kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti yang dirasakan pada trimester pertama dan merasakan meningkatnya libido
C.Trimister ketiga
Trimister ketiga sering kali disebut priode menunggu dan waspada sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar menungguh kelahiran bayinya. Gerakan janin dan besarnya perut merupakan dua hal yang meningkatkan ibu akan bayinya. Kadang kadang ibu merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu waktu. Ini menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaan akan timbulnya tanda dan gejala persalinan. Ibu sering kali merasa khawatir dan takut kalau kalau bayinya akan lahir tidak normal. Kebanyakan ibu juga akan bersikap melindungi janinnya dan menghindari orang atau benda apa saja yang membahayakan janinya. Seorang ibu mungkin mulai merasa takut dan akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada waktu melahirkan .
Rasa tidak nyaman akan muncul kembali pada trimister ketiga dan banyak ibu merasa dirinya aneh dan jelek. Disamping itu ibu merasa sedih karena akan berpisah dengan janinya dan kehilangan perhatiaan khusus yang diterima selama hamil. Pada trimester inilah memerlukan informasi
dan dukungan dari suami, keluarga, dan bidan .
Trimister ketiga adalah saat persiapan aktif untuk kelahiran bayi yang akan dilahirkan dan bagaimana rupanya. Mungkin juga nama bayi yang akan
dilahirkan sudah dipilih .
Trimister ketiga adalah persiapan aktif untuk kelahiran bayi dan menjadi orang tua. Keluarga mulai menduga duga tentang jenis kelamin bayinya dan akan mirip siapa, bahkan mereka mungkin juga sudah memilih nama untuk bayinya.

B.Tinjauan Tentang Ante Care

1.Pengertian

Ante natal care adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk memantau keadaan ibu dan janin secara berkala yang diikuti denga upaya korelasi terhadap penyimpang yang ditemukan.

2.Tujuan

a.Memantau perkembangan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan janin.
b.meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan sosial serta janin.
c.mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum dan kebidanan
d.mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu
maupun bayi dengan trauma, seminimal mungkin.
e. mempersiapkan ibi agar masa nifas berjalan normal dan memberi ASI ekslusif.
f. mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh dan berkembang secara normal.

3.Kebijakan program

a.Kunjungan ante natal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama hamil yaitu:
1) 1 kali pada triwulan pertama
2) 1 kali pada triwulan kedua
3) 2 kali pada triwulan ketiga
b.Pelayanan/asuhan standar minimal termasuk 7 T
1) Timbang berat badan.
2) Ukur tekanan darah.
3) Ukur tinggi fundus uteri.
4) Pemberian imunisasi TT lengkap.
5) Pemberian tablet zat besi.
6) Tes penyakit menular seksual.
7) Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan.

4. Komponen Asuhan Antenatal

Informasi yang perlu didapat pada kunjungan Antenatal Care:
A. Trimester 1 sebelum minggu ke 14
Informasi penting:
 Membangun hubungan saling percaya antara petungas kesehatan dan ibu hamil
 Mendeteksi masalah dan menanganinya .
 Melakukan tindakan pencegahan seperti tetanus neoneturum ,anemia dan pengunaan praktik tradisional yang merugikan .
 Memulai persiapan kelahiran bayidan kesiapan untuk menghadapinya
 Mendorong prilaku yang sehat (gizi, istirahat dan sebagainya ).
B. Trimester 11 sebelum minggu ke 28
Informasi penting
1.Sama dengan kunjungan trimester 1
2.Ditambah kewaspadaan khusus mengenai prelamasi
C. Trimester 11 antara minggu 28 36
1. Sama dengan kunjungan trimester 1 dan 11
2. Ditambah palpasi abdomen untuk mengatahui apakah ada kehamilan ganda
D. Trimester 111 setelah minggu 36
1.Sama dengan kunjungan 1,11,111.
2.Ditambah deteksi letak bayi yang tidak normal atau kondisi lain yang memerlukan kelahiran di rumah sakit .

5. Asuhan Masa Kehamilan Pada Kunjungan Awal

a. Melakukan anam nesis (Pengambilan riwayat kesehatan)
isi dari anamnesis pada kunjungan Antenatal pertama
Setiap wanita dan setiap kehamilan merupakan hal yang unik.Tidak ada dua kehamilan yang sama. namun demikian setiap kehamilan berada dalam resiko komplik yang membahayakan jiwa ibu.

Maksud dari Anamnesia:

 Mendeteksi komplikasi
 Menyiapkan kelahiran
Dengan mepelajari
 Keadaan kehamilan ibu sekarang
 Kehamilan dan kelahiran terdahulu
 Kesehatan umum
 Kondisi sosial ekonomi
b. Menghitung tanggal perkiraan persalinan
Rumus Neagle Berdasarkan tanggal HPHT
 Tanggal HPHT=7 hari .
 Bulan 3(bulan Aprils.d.Desember dan tahun +1)
 Bulan 9(bulan januari s.d maret dan tahun tetap)
c. Menghitung umur kehamilan (masa gestasi)
■ Masa gestasi dalam bulan bulan sabit/sabit lunar(28 hari).
TFU (cm)x2/7 normal masa getasi 10bulan.
Contoh : TFU 24 cm
masa getasi ( bulan) = 24 cm x 2/7 = 48/7 = 6,8 bulan = 7 bulan
■ Mas gestasi dalam minggu.
TFU (cm) x 8/7 Normal masa gestasi 40 minggu
contoh : TFU 24 cm Masa gestasi ( munggu ) = 24 cm x 8/7 = 192/7 22 minggu
d.Pemeriksaan fisik dan laboratorium
Maksud dari pemeriksaan fisik dan tes laboratorium adalah :

 Untuk mendeteksi komplikasi kehamilan dan persalinan.
 Bukti di seluruh dunia bahwa pemeriksaan fisik dan tes laboratorium
 untuk mengurangi kematian ibu dan bayi dengan upaya bahwa bidan harus meluangkan waktunya untuk pemeriksaan yang terbukti bermanfaat bagi kesehatan ibu dan bayi

6. Asuhan Masa Hamil Pada Kunjungan Ulang

Kunjungan ulang yaitu setiap kali kunjungan Antenatal yang di lakukan pada Antenatal pertama. Ingat wanita hamil sebaiknya melakukan minimal 4 kali kunjungan Antenetal selama hamil.
Karena riwayat dan pemeriksaan fisik telah lengkap pada kunjungan Antenatal pertama, maka kunjungan ulang di fokuskan pada :
 Pendeteksian komplikasi kehamilan
 mempersiapkan kehamilan
 Kesiapan menghadapi kegawat daruratan
 Pemeriksaan fisik trfokus pada pendidikan/konseling kesehatan.


C.Proses Manajemen Kebidanan

1. Pengertian Manajemen Kebidanan

Manajemen kebidanan adlah suatu proses pikir seorang bidan yang di tuangkan kedalam asuhan kebidanan dengan pendekatan problem solves/pemecahan masalah yang di organisir secara sistematis, logis,
dinamis dan berkesinambungan melalui langkah langkah pengkajian, identifikasi diagnosa/ masalah aktual dan potensial, tindakan, pelaksanaan dan evaluasi ( Varney, 1997 ).

2. Sasaran Asuhan Kebidanan manusia :

- Wanita
- Ibu
- Bayi
- Balita * sehat
* terancam sakit
- kurang mampu
- kurang pengetahauan
- kurang kemauan
- kurang kekuatan

3. Langkah Langkah manajemen Kebidanan

Menurut Varneys., proses manajemen kebidanan ini terdiri dari 7 langkah yaitu :

 Langkaah 1. Identifikasi Dan Analisa Data Dasar

Adalah pengumpulan data yang lengkap dari klien, data ini termasuk riwayat klien baik keadaan sekarang maupun keadaan kesehatan yang lalu termasuk juga keadaan keluarga, pemeriksaan fisik dan indikasidari keadaan sekarang serta pemeriksaan laboratorium. Semua informasi saling terkait dari semua sumber adalah menyangkut atau berhubungan dengan kondisi klien.

 Langkah 2. Merumuskan Diagnosa / Masalah Aktual

Step ini dikembangkan dari interpretasi dan menjadi identifikasi
spesifikmengenai masalah atau diagnosa. Maslah lebih sering berhubungan dengan apa yang dialami pasien dari diagnosa yang telah ditetapkan dan sering diidentifikasi oleh bidan dengan berfokus pada apa yang telah dikemukakan oleh klien cesara indifidu.

 Langkah 3. Merumuskan Diagnosa / Masalah Potensial

Identifikasi adanya diagnosa masalah potensial lain dari diagnosa atau masalah sekarang, adalah merupakan urusan antisipasi atau pencegahan jika memungkinkan, menunggu dan waspada serta persiapan segala sesuatu yang dapat terjadi. Pada step ini sangat penting dalam memberikan perawatan selanjutnya.

 Langkah 4. Tindakan Segera Dan Kolaborasi

Menggambarkan sifat proses manajemen secara terus menerus yang tidak terbatas pada pemberi pelayanan dasar dan kunjungan Antanetal secara periodik, tetapi juga pada saat persalinan. Data yang diperoleh tetap dievaluasi dimana bidan harus bertindak segera dalam rangka menyelamatkan keadaan darurat tetapi boleh memerlukan kolaborasi dokter / manajemen kolaborasi.

 Langkah 5. Rencana Tindakan

Pengembangan suatu rencana tindakan yang komprehensif, ditentukan berdasarkan langkah sebelumnya. Suatu rencana tindakan konprehensif
tidak hanya termasuk indikasi apa yang timbul berdasarkan kondisi klien dan masalah yang berhubungan dengan kondisi tersebut, tetapi

bimbingan yang lebih dahulu yang di berikan kepada ibu terhadap apa
yang di harapkan oleh pasien selanjutnya. Agar evektif suatu rencana seharusnya disetujui bersama.

 Langkah 6. Implementasi

Pada step ini dilaksanakan rencana tindakan, hal ini mungkin dapat dilaksanakan sendiri oleh pasien, bidan atau tim kesehatan lainnya. Meskipun didalam situasi dimana kebidanan melakukan kolaborasi atau emergensi dengan tim kesehatan lainnya, maka bidan juga harus mengetahui tindakan tersebut. Implementasi yang efektif akan dapat mengurangi biaya perawatan dan peningkatan kualitas pelayanan.

 Langkah 7. Evaluasi Asuhan Kebidanan.

Evaluasi pada dasarnya adalah cara untuk mengetahui apakah rencana yang telah direncanakan sudah memenuhi kebutuhan pasien yang sesuai dengan yang diidentifikasi pada tahap penentuandiagnosa atau masalah, rencana dikatakan berhasil bila telah dilaksanakan oleh klien atau sebagian yang dilaksanakan maupun yang tidak dilaksanakan.

4. Dokumentasi Asuhan Kebidana

a.Dokumentasi SOAP

Metode dokumentasi SOAP merupakan intisari dari proses manajemen kebidanan yang menggambarkan klien ( progress note ), dalam rekam medis dalam pengertian :
S ( Subyektif ) adalah yang disampaikan oleh kliean kepada pemeriksa.

O ( Obyekyif ) adalah yang ditemukan baik melalui apa yang dilihat,
diraba ataupun dirasakan oleh pemeriksa.

A ( Assemen/Analisis ) adalah kesimpulan pemeriksa berdasarkan dari subyektif dan obyektif serta hasil pemeriksaan laboretorium.

P ( Planning ) adalah penata laksanaan asuha, apa yang dilakukan dan dievaluasi berdasarkan assemen/analisis sebelumnya.

b.Penggunaan Dokumentasi SOAP

Catatan SOAP digunakan sebagai salah satu metode dokumentasi asuhan kebidanan karena merupakan :
1. Kemajuan informasi yang sistematis yang nengorganisir penemuan dan kesimpulan menjadi rencana asuhan.
2. Intisari dari langkah langkah dalam prises manajemen kebidanan
3. Memfasilitasi berbagai informasi diantara pemberi asuhan.
4. Dapat di gunakan sebagai data Nasional, keprluan riset, statistik morbiditas dan mobilitas.
5. Meningkatkan penberian asuhan yang aman dan berkualitas.

Resusitasi bayi baru lahir

Umumnya buku pelajaran dan buku acuan terfokus pada kesehatan ibu dan bayi yang baru lahir. Padahal kita tahu bahwa lebih dari 500.000 ibu meninggal tiap tahunnya akibat komplikasi saat hamil dan melahirkan. Tidak sedikit pula bayi yang meninggal dalam minggu pertama kehidupannya.

Sebagai pekerja kesehatan yang profesional, adalah tugas kita untuk menjamin kehidupan pasien dengan memberikan pelayanan yang berkualitas. Aspek vital pemberian pelayanan yang berkualitas adalah dengan mengantisipasi dan mengenali segala permasalahan.

Persiapan menghadapi kelahiran dengan berbagai resikonya adalah tanggung jawab bersama antara sang ibu, keluarganya, masyarakat dan petugas kesehatan. Adanya kerja sama untuk memberikan pelayanan dasar yang dalam waktu singkat sangatlah penting. Salah satu hal yang membutuhkan ketrampilan, pengetahuan akan resiko dan deteksi dini terhadap komplikasi adalah resusitasi pada bayi yang baru lahir.

Tujuannya adalah untuk mendukung usaha bayi yang baru lahir terhadap dunia barunya setelah keluar dari rahim. Itu adalah situasi darurat. Bayi yang baru lahir rentan terhadap banyak resiko. Bagaimanapun, berbagai hal dapat terjadi tanpa ada peringatan sebelumnya. Untuk alasan inilah, pekerja kesehatan yang profesional harus selalu waspada dan siap melakukan tindakan penyelamatan darurat. Jika terjadi anoksia, tindakan penyelamatan harus dilakukan dalam waktu 1 menit.

Beberapa saran untuk menghemat waktu yang sangat berharga saat resusitasi:
• harus menguasai urutan kerja.
• siap untuk segala situasi.
• selalu cek prioritas yang dibutuhkan untuk setiap kelahiran.

Program training petugas kesehatan harus diberikan secara rutin dan personal, dan dilatih sampai mahir cara penggunaan dan teknik penyelamatannya.Petugas kesehatan harus selalu waspada dengan kelahiran bayi yang bermasalah.

Ada banyak faktor resiko yang biasa terdapat dalam kandungan ibu seperti:
• Gawat janin, terindikasi melalui detak jantung bayi yang
abnormal.
• Komplikasi obstetrik, contoh eklampsi, tali pusat membum-
bung, distosia, pendarahan.
• Prematur.
• Malpresentasi.
• Mekonium.

Kelengkapan peralatan sangatlah diperlukan untuk tindakan penyelamatan. Baik di rumah sakit maupun klinik, pengaturan peralatan sangatlah penting supaya selalu siap digunakan. Di rumah sakit atau klinik, meja resusitasi harus tersedia sebagai peralatan utama. Meja ini dapat digunakan untuk menyimpan semua peralatan yang dibutuhkan.

Untuk rumah yang dipakai Resusitasi Bayi Baru lahir sebagai tempat bersalin, semua bidang datar dapat digunakan seperti meja, laci, dst. Perlengkapan dasar dapat digunakan untuk suatu kelahiran di rumah.

Memeriksa peralatan saat ibu mengalami pembukaan 5-7 cm merupakan suatu keharusan rutin. Peralatan yang wajib ada tidak hanya terbatas pada:
• Tempat berbaring yang datar
• sumber cahaya/lampu
• handuk
• alat resusitasi dengan kantung sendiri
• masker yang bersih, lembut untuk bayi yang baru lahir dan
bayi prematur (00 atau 0/1)
• selang penghisap dengan kateter yang sesuai ukurannya
• stetoskop
• sarung tangan
• klem (pengikat) tali pusat

Selalu ingat bahwa peralatan tersebut terbatas sebagai item untuk ventilasi saja. Item untuk intubasi juga harus disiapkan di meja resusitasi atau peralatan di rumah.
Pernafasan seringkali dimulai dengan perangsangan lem-but dan pembersihan saluran nafas. Terkadang, hanya dibutuhkan pemberian oksigen langsung pada bayi untuk menstimulasi pernafasan. Akan tetapi, tindakan ini tidak boleh dianggap sebagai tindakan penyelamatan. Itu hanyalah suatu cara untuk merangsang bayi untuk bernafas.
Ingatlah bahwa menjaga bayi tetap hangat sangat penting. Hipotermia bisamengakibatkan hipoksia dan berefek negatif pada sistem pernafasan bayi. Jumlah handuk yang tersedia juga harus selalu dijaga (2-3) di meja resusitasi untuk memastikan bahwa bayi bisa langsung dikeringkan dan handuk yang basah bisa langsung disingkirkan. Bila memungkinkan, bayi yang baru lahir dikeringkan dan dibungkus sampai ke kepala dengan handuk yang sudah dihangatkan sebelumnya tapi dada jangan dibungkus untuk menolong kemampuan ventilasinya.Ventilasi menggunakan masker wajah adalah cara paling efektif untuk menginfasi paru-paru. Bagi petugas kesehatan yang sudah berpengalaman, ventilasi tidak beresiko dan sangat efektif.

Beberapa poin untuk diingat:
• bungkus bayi yang baru lahir dengan handuk hangat, tapi
biarkan dada terbuka.
• letakkan kepala bayi pada posisi ekstensi.
• tempatkan handuk kecil di bawah bahu untuk menjaga te-
patnya posisi kepala.
• pasang masker di hidung dan mulut dengan tepat.
• untuk ventilasi normalnya adalah 40 respirasi per menit.
• hindari adanya tekanan pada jaringan lunak di bawah pipi
atau di mata.
Rekomendasi ini dapat membuat Anda memberikan respon
yang tepat dan cepat saat menolong suatu kelahiran.

Genetik Tak Lagi Menjamin Kecerdasan Anak

Sumber : www.kiatsehat.com

Banyak penelitian membuktikan bahwa musik membawa pengaruh dalam kehidupan manusia. Tak sekedar menghibur, musik dapat membawa pengaruh psikologis bagi manusia. Nada-nada yang terangkai dalam musik dapat membangkitkan semangat dan membantu proses penyembuhan. Tak hanya itu, penelitian juga mengungkapkan bahwa musik dapat berpengaruh terhadap kecerdasan anak.
Lupakan faktor genetik atau keturunan, karena memperdengarkan musik sejak janin dalam kandungan dapat mencerdaskan anak. Tapi tak semua musik terbukti mampu melakukan hal tersebut. Hanya musik klasik yang hingga saat ini disebut mampu memberikan stimulus untuk kecerdasan otak sejak janin dalam kandungan.
Menurut Dr. dr. Hermanto Tri Joewono, SpOG(K) saat ditemui di Rumah Sakit Spesialis Husada Utama Surabaya, mengatakan bahwa kombinasi suara yang terbaik adalah musik, dari berbagai macam jenis musik di dunia, hanya musik klasik yang terbaik. Penelitian telah membuktikan bahwa musik klasik yang optimal adalah milik komponis Mozart. Musik Mozart yang kaya frekuansi (5000 – 8000 Hz) dan nyaris tanpa nada minor ini ternyata dapat meningkatkan zat-zat di otak yang merangsang tumbuhnya sel-sel otak (BDNF, CREB dan Sinaps).

Meski mendengarkan musik dapat membuat anak cerdas, namun jangan melupakan peran nutrisi saat masa kehamilan. Kombinasi nutrisi yakni DHA dan AA dengan musik Mozart akan menyebabkan semua orang mempunyai kesempatan yang sama untuk memiliki anak pintar. Orang tua biasapun punya kesempatan memiliki anak pintar. Selama ini orang mengira genetik merupakan 100 % faktor yang mempengaruhi kecerdasan anak. Padahal genetik / keturunan hanya berpengaruh 30 % saja, sisanya 70 % adalah peran nutrisi dan rangsangan musik. “Efek optimal mendengarkan musik klasik adalah saat janin dalam kandungan, dan jumlah sel tidak akan bertambah setelah itu,” ujar dr. Hermanto.

Menurut dokter yang sedang melakukan penelitian untuk menghitung kenaikan jumlah sel otak setelah menerima rangsangan musik klasik ini, ibu hamil sebaiknya mendengarkan musik klasik mulai minggu ke-20, 1 jam sehari yakni saat malam hari sekitar pukul 22.00 – 23.00. Lagu pertama yang disarankan para ahli adalah komposisi Mozart K265 (twinkle-twinkle little star). Meski 90 % aktivitas janin dalam kandungan adalah tidur, janin akan terus belajar bahkan saat tidur.[Tik]

Upaya Memperbanyak ASI


Ekstrak daun katuk dikenal untuk memperbanyak asi. Tapi selain itu berdasarkan pengalaman, supaya asi kita cukup/banyak persediaannya ada sedikit tips yang mungkin bisa dicoba dan insyaallah bisa berguna bagi para ibu yang sedang menyusui seperti tersebut dibawah ini :
Sebelum dan sesudah menyusui minumlah susu ( terutama susu khusus ibu menyusui ) atau air putih sebanyak-banyaknya
Bangunlah dimalam hari ( sekitar pk. 1 keatas ) dan makanlah sedikit makanan terutama kacang-kacangan ( kacang kulit )
Pada saat menyusui, usahakan pikiran dan hati kita tenang dan gembira, tidak dalam keadaan sedih, khawatir ataupun marah karena hal tsb sangat mempengaruhi produksi asi itu sendiri.
Janganlah lupa untuk selalu membersihkan dan memassage payudara kita selepas dari bepergian terutama dari bepergian jauh.
banyak minum air putih
air rebusan kacang hijau
banyak makan kacang2an (segala jenis kacang)
banyak makan daun pepaya
banyak makan buah2an
jantung pisang
daun kemangi (ini kata prof. hembing)
daun katuk
jamu khusus untuk lancar asi, mendapatkan manfaat yg besar dari jamu ini, asi jadi tambah banyak.yg paling penting, si bayi harus sering2 menghisap, semakin sering ia
menghisap asi, semakin banyak produksi asi kita
dan yg terutama juga JANGAN STRESS, sedih, marah atau perasaan2 negatif
lainnya, krn menurut pengalaman, perasaan2 semacam itu akan mempengaruhiproduksi asi

KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT DALAM PROSES PERSALINAN
A.Proporsi cairan tubuh
BBL : 80 % bb
Anak : 70 % bb
Dewasa : 60 % bb
Usila : 40 –45 % bb
B.Distribusi cairan tubuh
Intra sel : 40 %
Extracell : interstitial 15% bb plasma (intra vaskuler) 5 %bb
Darah menyimpan panas 36 0 c
D.Fungsi cairan tubuh :
Pembentuk struktur tubuh
Sarana transportasi
Metabolisme sel
Pelarut elektrolit dan non elektrolit
Memeliharra suhu tubuh
D.Keseimbangan intake – output
Intake :
Ingestion
Jumlah tergantung dari usia,bb
Oxidasi sel kurang lebih 10 ml/100 ml yang dibakar
Output :
Iwl tergantung dari usia, bb dipengaruhi oleh :
Suhu tubuh
Kerja fisik
Kondisi atm
Urine :
1 – 2 ml/kgbb/jam atau pada orang dewasa kurang lebih 1000 – 1500 ml
E.Komposisi cairan :
Fungsi pelarut, reaksi kimia, metabolisme. Regulator : ADH, aldosteron1.Air :
2.Elektrolit :
Lebih banyak di extrasell, fungsi untuk mempertahankan isotonisitas cairan extrasell.Natrium :
memberikan lingkungan kimia listrik yang pentingNatrium dan kalium : untuk kontraksi otot dan transmisi impuls saraf. Regulator : aldosteron
Chlorida (cl) :
Berperan sebagai electron netral diluar intracell
>> pada cairan lambung dan keringat
Fungsi mengatur keseimbangan asam basa
Regulator : faktor yang mempengaruhi konsentrasi plasma
Kalium dan Phospor (ca & p ) :
Kalium : >> Untuk pembekuan darah, metabolismepada tulang tulang, kontraksi otot dan transmisi impuls saraf & Menentukan permeabilitas membran sel
Phospor :
berperan dalam pembekuan tulang, komponen ATP, sebagai buffer dalam mempertahankan keseimbangan asam basa intrasell.Phospor :
3.Non elektrolit
Glikosa dan fruktosa
Ureum kreatinin
Protein
PERGERAKAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
1.Antara plasma – interstitial
Dipengaruhi oleh :
Permeabilitas membran sel
Tekanan hydrostatik kapiler
Tekanan osmotic koloid
Mekanisme transport :
Difusi
Osmosa
2.Antara interstitial – intrasell
Mekanisme transport:
Simple difusi: O2, CO2, Cl, alkohol.
Facilitated difusi : glukosa
Transport aktif : Na,K
Osmosa
KETIDAKSEIMBANGAN CAIRAN :
1.Hypervolemia ( peningkatan volume cairan )
Terjadi oleh karena :
Peningkatan intake —- infus >> , psychotic drinking episode
Penurunan output —- renal failure, chd, ketidakseimbangan endokrin, penggunaan obat-obat steroid.
Tanda dan gejala :
Peningkatan plasma :
Dilusi protein bermol besar, RBC —- penurunan konsentrasi protein plasma, penurunan HCT.
Peningkatan tekanan darah, distensi vena jugularis, overload sirkulasi.
Peningkatan cairan interstitial —- edema, peningkatan bb, peningkatan turgor kulit, bengkak pada kelopak mata.
Edema paru :
Batuk-batuk dg dahak berbusa, bercak darah
Dyspnea Asites : dyspnea
2.Hypovolemia (penurunan volume cairan)
Terjadi oleh karena :
Peningkatan output : >>> perspitasi, drainage pada luka bakar, abses, diare, muntah-muntah, gastric —- suction.
Hemorrhagic
Diabetes insipidus
Penurunan intake —- ketidakseimbangan elektrolit
Tanda dan gejala :
Penurunan plasma : peningkatan konsentrasi plasma protein, peningkatan hct (kecepatan pada hemorrhagic); penurunan tekanan darah —- penurunan cardiac output —- diuresis menurun dan kolaps pembuluh darah superficial —- kulit dingin dan berkeringat.
Penurunan cairan interstitial —- penurunan turgor kulit, mukosa membran kering, mata cekung, penurunan bb, peningkatan temp.
KETIDAKSEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
Ketidakseimbangan isotonis —- perubahan volume cairan extracell yang disertai dengan perubahan elektrolit secara proporsional isotonic Tidak terjadi sel edema / keriputdengan cairan intracell
Penyebab :
Peningkatan —- >>> infus nacl 0,9 %, hypersekresi aldosteron; peningkatan volume cairan keseimbangan peningkatan dengan jumlah natrium
Penurunan —- kehilangan cairan yg mengandung natrium secara proporsional —- perdarahan, >>> respirasi drainage luka
Ketidakseimbangan Natrium :
Terjadi oleh karena :
Peningkatan/penurunan natrium, volume cairan tetap.
Natrium tetap, penurunan/penungkatan volume cairan
Hyponatremi
Oleh karena :
Penurunan ointake natrium
Peningkatan output natrium
>> cairan hypotonis
Enema dengan air kran
Penurunan output cairan
Sekresi adh oleh karena stress, cancer, cerebral disorder, pain, trauma surgical, penggunaan morphin/obat anestesi.
Konsentrasi Na extracell menurun
Cairan extracell —– intracell —-cell edema
Edema cell otak —- neural symptom
Twitching
Hyper irritable
Disorientasi
Convulsi
Coma
Edema tempat lain —-lemah, anorexia, nausea, vomiting, abdominal cramp, diarhe.
Hypernatremi
Oleh karena :
Peningkatan intake natrium
Penurunan volume darah —- sulit menelan,gangguan rasa haus, penurunan air di lingkungan, diabetes insipidus, >> perpitasi.
Konsentrasi cairan extracell meningkat
Cairan intracell —- extracell —- cell keriput, rasa haus.
Keriput sel otak —- tampak ketakutan, gelisah, koma.
Keriput sel lain —- kulit kering,mukosa membran kering, mata cekung, lidah beralur jelas.
Tanda dan gejala lain pada :
Hyponatremi
Hypernatremi
—- tergantung pada penyebab.
Hypokalemia
Penurunan kalium extracell oleh karena :
Penurunan intake kalium
Peningkatan output kalium : gastrointestinal losses — diare, >>> urine, peningkatan sekresi aldosteron, alkalosis.
Penurunan respon otot terhadap rangsang saraf
Gangguan pada otot polos git —- distensi abdomen, vomiting, illeus paralitic.
Penurunan tonus vaskuler —- hypotensi
Gangguan pada otot rangka —- pernafasan dangkal, kelemahan otot-otot.
Gangguan pada otot jantung —- arrytmia —- heart block, perubahan ekg ( st segment depresi) flattenea t wave,.peningkatan sensitivitas terhadap digitalis.
Alkalosis
Hyperkalemia > 6 mg
Peningkatan k extracell oleh karena :
Peningkatan intake k : >> infus, transfsi.
Penurunan output k : renal failure, addison’s disease, aldosteron inhibiting drugs (aldactone).
Shift of K Out of intracell : asidosis, luka bakar, crushing injuries, hypoxia selluler.
Peningkatan respon otot terhadap rangsang saraf
Penurunan kekuatan kontraksi otot.
Gangguan pada otot rangka —- kelemahan otot pernafasan dangkal
Gangguan pada otot jantung : penurunan kekuatan kontraksi, —- dilatasi dan flaccidity —- penurunan rate jantung / stop, peningkatan respon terhadap rangsang saraf —- arrytmia ( ventrikel fibrilasi )
Hypokalsemia —- penurunan ca extracell
Oleh karena :
Penurunan absorbsi ca pada git: defisiensi vitamin d, defisiensi nutrisi, penurunan sekresi pth, penyakit liver, empedu, pancreas.
>> deposit ca pada tulang, peningkatan exkresi ca, alkalosis
Peningkatan permiabilitas dan irritabilitas jaringan saraf dan otot
Pada otot rangka : twitching, carpopedal spasm, tetany, spasmus larink,epilepsy —- like seizure.
Pada otot pembuluh darah : numbress, tingling pada jari
Neuromuskuler : troulsean tes +, chvostex’s sign +.
Pada otot jantung : arrytmia
Hypercalcemia —–peningkatan ca extrecell
Oleh karena :
Peningkatan absorsi ca git —- >> diet
Peningkatan pemecahan ca dari tulang : peningkatan sekresi pth, immobilisasi >>>, kanker tulang
Penurunan exkresi ca pada renal asidosis
Penurunan permiabilitas dan irritabilitas jaringan saraf dan otot
Penurunan aktivitas otot dan saraf —- penurunan tonus otot
Otot polos git —- distensi abdomen, kembung, konstipasi, nausea, vomiting.
Penurunan fungsi saraf : lethargy, kelemahan, penurunan reflex normal >
Kecuali pada otot jantung —- peningkatan rangsang jantung —- peningkatan cardiac output & bp jika >>> —- arrytmia. Penurunan pompa jantung —- penurunan BP.
Peningkatan ca extracell / plasma —- peningkatan deposit ca pada jaringan lunak — batu ginjal, renal failure.
Kala II
TANDA- TANDA BAHAYA
Keluar air ketuban sebelum waktunya keluar dari jalan lahir ( Ketuban Pecah dini, silahkan lihat postingan saya sebelumnya, membahas lebih lengkap tentang Ketuban Pecah dini).
Gerakan janin kurang atau tidak ada
Demam
Nyeri hebat di perut
Sakit kepala
Air kencing keruh
Kaki bengkak, nyeri daerah ulu hati.
Diagnosis:
Persalinan kala II ditegakkan dengan melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan pembukaan sudah lengkap atau kepala janin sudah tampak di vulva dengan diameter 5-6 cm.
Penanganan:
- Memberikan dukungan terus menerus kepada ibu dengan: mendampingi ibu agar merasa nyaman. Menawarkan minum, mengipasi dan memijat ibu.
- Menjaga kebersihan diri: Ibu tetap dijaga kebersihannya agar terhindar dari infeksi. Jika ada darah lendir atau cairan ketuban segera dibersihkan.
- Mengipasi dan masase untuk menambah kenyamanan bagi ibu
- Memberikan dukungan mental untuk mengurangi kecemasan atau ketakutan ibu, dengan cara: menjaga privasi ibu, penjelasan tentang proses dan kemajuan persalinan, penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan dan keterlibatan ibu.
- Mengatur posisi ibu. Dalam membimbing mengedan dapat dipilih posisi berikut: jongkok, menungging, tidur miring, setengah duduk. Posisi tegak ada kaitannya dengan berkurangnya rasa nyeri, mudah mengedan, kurangnya trauma vagina dan perineum dan infeksi.
- Menjaga kandung kemih tetap kosong, ibu dianjurkan berkemih sesering mungkin
- Memberikan cukup minum: memberi tenaga, dan mencegah dehidrasi
Posisi Ibu Saat Meneran:
- Bantu ibu untuk memperoleh posisi yang paling nyaman baginya. Setiap posisi memiliki keuntungannya masing-masing, misalnya posisi setengah duduk dapat membantu turunnya kepala janin jika persalinan berjalan lambat.
- Ibu dibimbing mengedan selama his, anjurkan kepada ibu untuk mengambil nafas. Mengedan tanpa diselingi bernafas, kemungkinan dapat menurunkan pH pada arteri umbilikus yang dapat menyebabkan denyut jantung tidak normal dan nilai Apgar rendah. Minta ibu bernafas selagi kontraksi ketika kepala akan lahir. Hal ini menjaga agar perineum meregang pelan dan mengontrol lahirnya kepala serta mencegah robekan.
- Periksa DJJ pada saat kontraksi dan setelah setiap kontraksi untuk memastikan janin tidak mengalami bradikardi.
Kemajuan Persalinan dalam Kala II:
- Temuan berikut menunjukkan kemajuan yang cukup baik pada persalinan kala II: penurunan yang teratur dari janin di jalan lahir, dimulainya fase pengeluaran
- Temuan berikut menunjukkan kemajuan yang kurang baik pada persalinan tahap kedua: tidak turunnya janin dijalan lahir, gagalnya pengeluaran pada fase akhir.
Kelahiran Kepala Bayi:
- Mintalah ibu mengedan atau memberikan sedikit dorongan saat kepala bayi lahir
- Letakkan satu tangan ke kepala bayi agar defleksi tdak terlalu cepat
- Menahan perineum dengan satu tangan lainnya jika diperlukan
- Mengusap muka bayi untuk membersihkannya dari kotoran lendir/darah
- Periksa tali pusat: Jika tali pusat mengelilingi leher bayi dan terlihat longgar, selipkan tali pusat melalui kepala bayi. Jika lilitan tali pusat terlalu ketat, tali pusat diklem pada dua tempat kemudian digunting diantara kedua klem tersebut, sambil melindungi leher bayi.
Kelahiran Bahu dan Anggota Seluruhnya:
- Biarkan kepala bayi berputar dengan sendirinya
- Tempatkan kedua tangan pada sisi kepala dan leher bayi
- Lakukan tarikan lembut kebawah untuk melahirkan bahu depan
- Lakukan tarikan lembut keatas untuk melahirkan bahu belakang
- Selipkan satu tangan Anda ke bahu dan lengan bagian belakangbayi sambil menyangga kepala dan selipkan satu tangan lainnya ke punggung bayi untuk mengeluarkan tubuh bayi seluruhnya
- Letakkan bayi tersebut diatas perut ibunya
- Secara menyeluruh, keringkan bayi, bersihkan matanya, dan nilai pernafasan bayi. Jika bayi menangis atau bernafas, tinggalkan bayi tersebut bersama ibunya
- Jika bayi tidak bernafas dalam waktu 30 detik, mintalah bantuan, dan segera mulai resusitasi bayi
- Klem dan potong tali pusat
- Pastikan bahwa bayi tetap hangat dan memiliki kontak kulit dengan kulit pada dada si ibu. Bungkus bayi dengan kain yang halus dan kering, tutup dengan selimut, dan pastikan kepala bayi terlindung dengan baik untuk menghindari hilangnya panas tubuh.