IBU DAN KEHAMILANNYA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap wanita yang dalam keadaan normal akan mengalami yang namanya hamil, mangandung dan melahirkan. Kehamilan merupakan suatu keadaan yang fisiologis dan merupakan suatu proses reproduksi yang perlu perawatan khusus agar dapat berlangsung dengan baik. Kehamilan bukan saja mencakup kehidupan ibu., tapi juga janinnya. Resiko pada kehamilan pada dasarnya bersifat dinamis artinya ibu hamil bisa saja pada mulanya normal tetapi secara tiba-tiba dapat beresiko tinggi.
Disamping itu, kehamilan ( masa antenetal ) juga akan mengakibatkan sebagai macam perubahan di dalam diri ibu hamil itu sendiri, sehingga akan menimbulkan berbagai macam keluhan yang di rasakan oleh ibu hamil, serta masih banyak lagi hal hal yang dapat di jumpai di dalam diri ibu hamil.
Pada kehamilan terdapat 3 tahap atu biasa di sebut trimester kehamilan dimana pada trimester pertama menjelaskan hal hal apa saja yang harus dilakukan dalam menjalani awal masa kehamilan dan menjelaskan berbagai perubahan perubahan yang terjadi pada diri ibu hamil, selain itu, pola makanan biasanya bertambah dan lebih sensitif terhadap situasi dan kondisi sekitarnya. Trimester lepas dari minggu ke-12 sampai usia kehamilannya 28 minggu. Pada trimester ini tidak sama lagi dengan trimester pertama, pertama pada tahap ini badan semakin bertambah karena perkembangan yang terjadi pada janin dan berbagai hal di dalam tubuh ibu, serta nafsu makan yang cenderung meningkat, maka pada saat ini pertambahan
berat badan mulai telihat signifikan. Apalagi mengingat semakin berkurangnya
aktifitas fisik, tetapi ini justru harus terjadi karena jika tidak, berarti janin dalam kandungan ibu yang sedang hamil tidak berkembang dengan baik. Dan yang terakhir adalah trimester ketiga yaitu perubahan pada ibu yang bisa membuat terjadi gejolak perasaan, bila disebabkan oleh faktor ketidaknyamanan fisik maupun mental, sehingga membuat para ibu menjadi stres. Perasaan untuk segera melahirkan begitu kuat, rasanya seperti ingin cepat cepat menyelesaikan semuanya dan bertemu dengan bayinya.

B. Tujuan

1. Untuk saling bertukar fikiran mengenai pengalaman yang di dapat di lahan praktek.
2. Untuk mencari dan menemukan jalan keluar ( solusi ) dari satu masalah yang terjadi.
3. Mengumpulkan dan menyelesaikan masalah untuk mencapai suatu tujua yang diharapkan bersama.
4. Dapat menganalisa dan mengiterprestasikan data untuk menegakkan diagnosa/masalah aktual.


BAB II

A. Tinjauan Tentang Kehamilan Normal

1. Pengertian

Kehamilan normal adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterne mulai sejak konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari /40 minggu atau 10 bulan,tambah 7 hari bulan kalender di hitung dari hari pertama haid terakhir. Menurut (wikjosastro, hanifa, yayasan bina pustaka sarwono prawirohardjo, 2002,hal 125 )

2. Batasan Kehamilan.

Masa kehamilan di mulai dari konsepsi sampai lahirnya janin dengan perhitungan berikut.:
a. Kehamilan 0-20 minggu disebut abortus
b. Kehamilan 21-28 minggu disebut kehamilan immature
c. Kehamilan 29-36 minggu disebut kehamilan premature
d. kehamilan 376-42 minggu disebut kehamilan mature
e. kehamilan > 42 minggu disebut kehamilan post mature

Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi tiga bagian :
a. kehamilan triwulan pertama antara 0-12 minggu
b. kehamilan triwullankeduan antara 13-27 minggu
c. kehamilan triwulan ketiga antara 28-40 minggu.
Menurut ( wikjasastro, hanifa, yayasan bina pustaka sarwono prawirohardjo, 2002, hal 125 )

3. Proses Kehamilan

Proses kehamilan merupakan m,ata rantai yang berkesinambungan yang terdiri dari :
# ovulasi yaitu pelepasan ovum
# Terjadi fertilisasi antara spematozoa dengan ovum
# terjadi konsepsi dan pertumbuhan zigot
# terjadi nidasi (implantasi) pada uterus
# pembentukan plasenta
# tumbuh kembang hasil konsepsi sampai atrem

4. Perubahan Fisiologi pada kehamilannya

Pada kehamilan terdapat perubahan pada seluruh tubuh wanita, khususnya pada alat genitalia interna dan eksterna dan pada payudara. Perubahan yang terdapat pada wanita hamil antara lain:

A.Uterus
 Ukuaran : Untuk akomodasi pertumbuhan janin, rahim membesar akibat hipertrofyi hiperlasi otot poros rahim, serabut serabut kolagennya menjadi higroskopik. Endometrium menjadi desidua, ukuran pada kehamilan cukup bulan : 30 x 25 x 20 cm dengan kapasitas lebih dari 4000 cc
 Berat : Berat uterus naik secara luar biasa, dari 30 gram menjadi 1000 gram pada akhir kehamilan (40 pekan )
 Bentuk konsistensi : Pada bulan bulan pertama kehamila, bentuk rahim seperti buah alpukat, pada kehamilan 4 bulan berbentuk bulat, dan akhir kehamilan
seperti bujur telur. Rahim yang tidak hamil kira-kira sebesar telur ayam, pada
kehamilan 2 bulan sebesar telur bebek, dan kehamilan 3 bulan sebesar telur angsa. Pada minggu pertama, isthmus rahim mengadakan hipertrofidan bertambah apnjang, sehingga bila diraba terasa lebih lunak (soft), disebut tanda hegar. Pada kehamilan 5 bulan,rahim teraba seperti berisi cairan ketuban, dinding rahim terasa tipis, karena itu bagian-bagian janin dapat dirubah melalui melalui dinding perut dan dinding rahim.
 Posisi rahim dalam kehamilannya.
 Pada permulaan kehamilan,.Dalam letak antefleksi atau retrofleksi
 pada 4 bulan kehamilan, rahim tetap berada dalam rongga pelvis
 setelah itu , mulai memasuki rongga perut yang dalam pembesarannya dapat mencapai batas hati
 Rahim yang hamil bisanya mobil, lebih mengisi rongga abdomen kanan atau kirivaskulariasi: Aa. Uterina dan aa.ovarika bertambah dalam diameter panjang, dan anak-anak cabangnya. Pembulu darah balik (vena) mengembang dan bertambah.
 Serviks uteri : Serviks bertambah vaskulariasasinya dan menjadi lunak ( soft ) disebut tanda goodnell. Kelenjar endoservikal membesar dan mengeluarkan banyak cairan mukus. Karena pertambahan dan pelebaran
pembuluh darah, warnanya menjadi livid, dan ini di sebut tanda chadwick.

B. OVARIUM ( INDUNG TELUR )
 Ovulasi terhenti
 Masih terdapat korpus leteum graviditas sampai terbentuknya uri yang mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesteron.

C. Vagina dan Vulva
Karena pengaruh estrogen terjadi perubahan pada vagina dan vulva. Akibat hiperrvaskularissi, vagina dan vulva terlihat lebih merah atau kebiruan. Warna livid pada vagina dan portio serviks disebut tanda Chadwick.

D. Dinding perut
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan robeknya serabut elastik di bawah kulit, sehingga timbul striae gravidarum. Bila terjadi peregangan yang hebat, misalnya pada hidramnion dan kehamilan ganda, dapat tejadi diastasis rekti bahkan hernia. Kulit perut pada linea alba bertambah pigmentasinya dan di sebut linea nigra.

E. Sistem Sirkulasi Darah
 Volume darah : Volume darah total dan volume plasma darah naik pesat sejak akhir trimester pertama. Volumedarah akan bertambah banyak, kira kira 25%, dengan puncaknya pada kehamilan 32 minggu, diikuti curah jantung ( cardiac output ) yang meningkat sebanyak kurang lebih 30%. Akibat homodulusi yang mulai jelas kelihatan pada kehamilan 4 bulan, ibu yang menderita penyakit jantung dapat jatuh pada dekopensai kordis.
Kenaikan plasma darah dapat mencapai 40% saat mendekati cukup bulan.

 Protein darah : Gambaran protein dalam serum berubah jumlah protein albumin dan gamaglubin menurun dalam triwulan pertama dan meningkat secara bertahap pada akhir kehamilan. Beta-globulin dan fibrinogen terus meningkat.
 Hitung jenis dan hemoglobin : Hematorit cenderung menurun karena kenaikan relatif plasma darah. Jumlah eritrosit cenderung menigkat untuk
memenuhi kebutuhan transpor O2 yang sangat diperlukan selama kehamilan. Konsentrasi Hb terlihat menurun, walapun sebenarnya lebih besar dibandingkan Hb orang yang meningkat. Dalam kehamilan, leukosit menigkat sampai 10.000/cc, begitu pula dengan produksi trombosit.
 Nadi dan tekanan darah : terakhir darah arteri cenderung menurun terutama selama trimester kedua, dan kemudian akan naik lagi seperti pada pra-hamil. Tekanan vena dalam batas batas normal pada ekstremitasatas dan bawah, cenderung naik setelah akhir trimester pertam. Nadi biasanya naik, nilai rata ratanya 84 per menit.
 Jantung : Pompa jantung mulai naik kira kira 30% setslah kehamilan 3 bulan dan menurun lagi pada minggu minggu terakhir kehamilan. Elektro-kardigram kadang kala memperlihatkan deviasi aksis ke kiri.

F. Sistem Pernapasan
Wanita hamil kadang kadang mengeluh sesak dan pendek napas. Hal ini di sebabkan oleh usus yang tertekan ke arah diafragma akibat pembesaran rahim.
Kapasitas vital perlu meningkat sedikit selama hamil. Seorang wanita hamil selalu bernapas lebih dalam. Yang lebih menonjol adalah pernapasan dada.

G. Sistem pencernaan (Traktus Digestifus )
Salivasi meningkat dan pada trimester pertama mengeluh mual dan muntah. Tonus otot otot saluran pencernaan melemah sehingga motilitas dan makanan akan lebih lama berada dalam saluran makanan. Resorbsi makanan baik, namun akan menimbulkan obstipasi. Gejala muntah ( emesis gravidarum ) sering terjadi, biasanya pada pagi hari, disebut sakit pagi ( morning sickness).

H. Perubahan pada kulit
Pada kulit tertentu terjadi hiperpigmentasi :
 muka : disebut masker kehamilan (chloasma gravidu )
 payudara : putting susu dan areola payudara
 perut linea nigra striae
 vulva

I. Payudara (Mammae)
Selama kehamilan ,payudara bertambah besar, tegang dan berat. Dapat teraba noduli noduli, akibat hipertrofi kelenjar alveoli : bayangan vena-vena lebih membiru. Hiperpigmentasi pada puting susu dan areola payudara. Kalau diperas keluar air susu jolong (kolostrum) berwarna kuning

J. Metabolisme
Umumnya, kelamin mempunyai efek pada metabolisme, karena itu wanita hamil perlu mendapat makanan yang bergizi dan dalam kondisi sehat.
1) Tingkat metabolik basal (basal metabolic rate, BMR) pada wanita hamil meninggi hingga menjadi 15-20%.terutama pada trimester akhir.

2) keseimbangan asam- alkali (acic-base balance) sedikit mengalami perubahan
konsentrasi alkali :
 wanita tidak hamil :155mEq/liter
 wanita hamil :145mEq/liter
 natrium serum : turun dari 142 menjadi 135mEq/liter
 bikarbonat plasama : turun dari:25 menjadi 22mEq/liter

3) Dibutuhkan protein yang banyak untuk perkembanga fenus, alat kandungan payudara, dan badan ibu, serta laktasi.

4) Hidrat arang : seorang wanita hamil sering merasa haus, nafsu makan megigatkan kita kepada diabetes melitus. Dalam kehamilan, pengaruh kelenjar endokrin agak ,seperti somatomamotropin, plasma insulin,dan hormon hormon adrenal 17 ketosteroid. Untuk rekomendasi, harus diperhatikan sungguh sunggu hasil GT intravena .

5) Metabolisme lemak juga terjadi kadar kolestrol meningkat sampai 350 mg atau lebih dari 100cc .hormon somatomamotropin mempunyai peranan dalam pembentukan lemak payudara. Deposito lemak lainnya terdapat di badan, perut, paha, dan lengan .

6) Metabolisme mineral :
Kalsium : dibutuhkan rata rata 1,5 gram sehari sedangkan untuk pembentukan tulang tulang terutama dalam trimester terakhir dibutuhkan 30-40 gram..
 Fosfot : dibutuhkan tambahan zat besi +800 mg atau 30-50 mg sehari .
 Zat besi : dibutuhkan zat besi + 800 mg atau 30-50 mg per hari
 Air : wanita hamil cendrung mengalami retensi air.

7) Berat badan wanita hamil akan naik sekitar 6,5 -16,5 kg .kenaikan berat
badan yang terlalu banyak ditemukan pada keracunan hamil (prelamasidan eklamasi).
Kenaikan berat badan wanita hamil disebabkan oleh :
 Janin,uri, air ketuban, uterus
 Payudara, kenaikan volume darah, lemak, protein, dan retensi air.

8) Kebutuhan kalori meningkat selama kehamilan dan laktasi.kalori yang dibutuhkan untuk ini terutama diperoleh dari pembakaran zat arang, khususnya sesudah kehamilan 5 bulan ke atas. Namun bila dibutuhkan, dipakai lemak ibu untu mendapatkan tambahan kalori.

9) Wanita hamil memerlukan makanan yang bergizi dan harus mengandung banyak protein. Di Indonesia masih banyak dijumpai penderita defisiensi zat dan vitamin B, oleh karena itu wanita hamil harus diberikan Fe dan roboransia yang berisi mineral dan vitamin .

Perubahan Psikologis dalam kehamilan
Perubahan psikologis dan emosional yang sering terjadi adalah sebagai berikut :

A.Trimester pertama.
Segara setelah konsepsi kadar hormon progestron dan estrogen dalam tubuh akan meningkat dan ini manyebabkan mual dan muntah pada pagi hari, lemah, dan membesarkan payudara .
Ibu merasa tidak sehat dan sering kali membenci kehamilannya. Banyak ibu merasakan kekecewaan, penolakan, kecemasan dan kesedihan. Sering kali biasanya kehamilannya, ibu berharap tidak hamil .
Seorang ibu akan hamil mencari tanda_tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya memang hamil .Setiap perubahan yang terjadi pada tubuhnya kan selalu diperhatikan dengan seksama. Karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seorang ibu yang mungkin diberitahukanya kepada orang lain atau dirahasiakannya
Hasrat untuk melakukan hubungan seks pada wanita berbeda beda Walaupun beberapa wanita mengalami gairah seks yang lebih tinggi, namun kebanyakan dari mereka justru mengalami penurunan libido selama priode ini .Keadaan ini menciptakan kebutuhan untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur kepada suami. Banyak wanita merasa butuh untuk dicintai dan disayangi tanpa berhubungan seks
Reaksi pertama seorang pria ketika mengatahui bahwa dirinya akan menjadi seorang ayah adalah timbulnya kebangganatas kemampuannya mempunyai keturunan bercampur dengan keperihatinan dengan kesiapannya menjadi seorang ayah, mungkin akan sangat memperhatikan keadaan istrinya yang sedang hamil dan menghindari hubungan seks karena takut mencedarai bayinya. Adapula pria yang hasrat seksnya terhadap wanita hamil relatif lebih besar. Disamping itu respon yang diperhatikannya, seorang ayah perlu dapat memahami keadaan ini dan menerimanya
B.Trimester kedua
Trimester kedua biasanya ibu merasa lebih sehat. Tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon yang lebih tinggi. Perut ibu belum terasa lebih besar sehingga belum dirasakan sebagai beban. Ibu sudah menerima
kehamilannya dan mulai dapat menggunakan energi dan pikirannya secara lebih jernih. Ibu dapat merasakan gerakan janinnya, mulai dapat merasakan bayinya sebagai seorang diluar dan dirinya sendiri. Banyak ibu merasa terlepes dari rasa kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti yang dirasakan pada trimester pertama dan merasakan meningkatnya libido
C.Trimister ketiga
Trimister ketiga sering kali disebut priode menunggu dan waspada sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar menungguh kelahiran bayinya. Gerakan janin dan besarnya perut merupakan dua hal yang meningkatkan ibu akan bayinya. Kadang kadang ibu merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu waktu. Ini menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaan akan timbulnya tanda dan gejala persalinan. Ibu sering kali merasa khawatir dan takut kalau kalau bayinya akan lahir tidak normal. Kebanyakan ibu juga akan bersikap melindungi janinnya dan menghindari orang atau benda apa saja yang membahayakan janinya. Seorang ibu mungkin mulai merasa takut dan akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada waktu melahirkan .
Rasa tidak nyaman akan muncul kembali pada trimister ketiga dan banyak ibu merasa dirinya aneh dan jelek. Disamping itu ibu merasa sedih karena akan berpisah dengan janinya dan kehilangan perhatiaan khusus yang diterima selama hamil. Pada trimester inilah memerlukan informasi
dan dukungan dari suami, keluarga, dan bidan .
Trimister ketiga adalah saat persiapan aktif untuk kelahiran bayi yang akan dilahirkan dan bagaimana rupanya. Mungkin juga nama bayi yang akan
dilahirkan sudah dipilih .
Trimister ketiga adalah persiapan aktif untuk kelahiran bayi dan menjadi orang tua. Keluarga mulai menduga duga tentang jenis kelamin bayinya dan akan mirip siapa, bahkan mereka mungkin juga sudah memilih nama untuk bayinya.

B.Tinjauan Tentang Ante Care

1.Pengertian

Ante natal care adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk memantau keadaan ibu dan janin secara berkala yang diikuti denga upaya korelasi terhadap penyimpang yang ditemukan.

2.Tujuan

a.Memantau perkembangan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan janin.
b.meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan sosial serta janin.
c.mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum dan kebidanan
d.mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu
maupun bayi dengan trauma, seminimal mungkin.
e. mempersiapkan ibi agar masa nifas berjalan normal dan memberi ASI ekslusif.
f. mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh dan berkembang secara normal.

3.Kebijakan program

a.Kunjungan ante natal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama hamil yaitu:
1) 1 kali pada triwulan pertama
2) 1 kali pada triwulan kedua
3) 2 kali pada triwulan ketiga
b.Pelayanan/asuhan standar minimal termasuk 7 T
1) Timbang berat badan.
2) Ukur tekanan darah.
3) Ukur tinggi fundus uteri.
4) Pemberian imunisasi TT lengkap.
5) Pemberian tablet zat besi.
6) Tes penyakit menular seksual.
7) Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan.

4. Komponen Asuhan Antenatal

Informasi yang perlu didapat pada kunjungan Antenatal Care:
A. Trimester 1 sebelum minggu ke 14
Informasi penting:
 Membangun hubungan saling percaya antara petungas kesehatan dan ibu hamil
 Mendeteksi masalah dan menanganinya .
 Melakukan tindakan pencegahan seperti tetanus neoneturum ,anemia dan pengunaan praktik tradisional yang merugikan .
 Memulai persiapan kelahiran bayidan kesiapan untuk menghadapinya
 Mendorong prilaku yang sehat (gizi, istirahat dan sebagainya ).
B. Trimester 11 sebelum minggu ke 28
Informasi penting
1.Sama dengan kunjungan trimester 1
2.Ditambah kewaspadaan khusus mengenai prelamasi
C. Trimester 11 antara minggu 28 36
1. Sama dengan kunjungan trimester 1 dan 11
2. Ditambah palpasi abdomen untuk mengatahui apakah ada kehamilan ganda
D. Trimester 111 setelah minggu 36
1.Sama dengan kunjungan 1,11,111.
2.Ditambah deteksi letak bayi yang tidak normal atau kondisi lain yang memerlukan kelahiran di rumah sakit .

5. Asuhan Masa Kehamilan Pada Kunjungan Awal

a. Melakukan anam nesis (Pengambilan riwayat kesehatan)
isi dari anamnesis pada kunjungan Antenatal pertama
Setiap wanita dan setiap kehamilan merupakan hal yang unik.Tidak ada dua kehamilan yang sama. namun demikian setiap kehamilan berada dalam resiko komplik yang membahayakan jiwa ibu.

Maksud dari Anamnesia:

 Mendeteksi komplikasi
 Menyiapkan kelahiran
Dengan mepelajari
 Keadaan kehamilan ibu sekarang
 Kehamilan dan kelahiran terdahulu
 Kesehatan umum
 Kondisi sosial ekonomi
b. Menghitung tanggal perkiraan persalinan
Rumus Neagle Berdasarkan tanggal HPHT
 Tanggal HPHT=7 hari .
 Bulan 3(bulan Aprils.d.Desember dan tahun +1)
 Bulan 9(bulan januari s.d maret dan tahun tetap)
c. Menghitung umur kehamilan (masa gestasi)
■ Masa gestasi dalam bulan bulan sabit/sabit lunar(28 hari).
TFU (cm)x2/7 normal masa getasi 10bulan.
Contoh : TFU 24 cm
masa getasi ( bulan) = 24 cm x 2/7 = 48/7 = 6,8 bulan = 7 bulan
■ Mas gestasi dalam minggu.
TFU (cm) x 8/7 Normal masa gestasi 40 minggu
contoh : TFU 24 cm Masa gestasi ( munggu ) = 24 cm x 8/7 = 192/7 22 minggu
d.Pemeriksaan fisik dan laboratorium
Maksud dari pemeriksaan fisik dan tes laboratorium adalah :

 Untuk mendeteksi komplikasi kehamilan dan persalinan.
 Bukti di seluruh dunia bahwa pemeriksaan fisik dan tes laboratorium
 untuk mengurangi kematian ibu dan bayi dengan upaya bahwa bidan harus meluangkan waktunya untuk pemeriksaan yang terbukti bermanfaat bagi kesehatan ibu dan bayi

6. Asuhan Masa Hamil Pada Kunjungan Ulang

Kunjungan ulang yaitu setiap kali kunjungan Antenatal yang di lakukan pada Antenatal pertama. Ingat wanita hamil sebaiknya melakukan minimal 4 kali kunjungan Antenetal selama hamil.
Karena riwayat dan pemeriksaan fisik telah lengkap pada kunjungan Antenatal pertama, maka kunjungan ulang di fokuskan pada :
 Pendeteksian komplikasi kehamilan
 mempersiapkan kehamilan
 Kesiapan menghadapi kegawat daruratan
 Pemeriksaan fisik trfokus pada pendidikan/konseling kesehatan.


C.Proses Manajemen Kebidanan

1. Pengertian Manajemen Kebidanan

Manajemen kebidanan adlah suatu proses pikir seorang bidan yang di tuangkan kedalam asuhan kebidanan dengan pendekatan problem solves/pemecahan masalah yang di organisir secara sistematis, logis,
dinamis dan berkesinambungan melalui langkah langkah pengkajian, identifikasi diagnosa/ masalah aktual dan potensial, tindakan, pelaksanaan dan evaluasi ( Varney, 1997 ).

2. Sasaran Asuhan Kebidanan manusia :

- Wanita
- Ibu
- Bayi
- Balita * sehat
* terancam sakit
- kurang mampu
- kurang pengetahauan
- kurang kemauan
- kurang kekuatan

3. Langkah Langkah manajemen Kebidanan

Menurut Varneys., proses manajemen kebidanan ini terdiri dari 7 langkah yaitu :

 Langkaah 1. Identifikasi Dan Analisa Data Dasar

Adalah pengumpulan data yang lengkap dari klien, data ini termasuk riwayat klien baik keadaan sekarang maupun keadaan kesehatan yang lalu termasuk juga keadaan keluarga, pemeriksaan fisik dan indikasidari keadaan sekarang serta pemeriksaan laboratorium. Semua informasi saling terkait dari semua sumber adalah menyangkut atau berhubungan dengan kondisi klien.

 Langkah 2. Merumuskan Diagnosa / Masalah Aktual

Step ini dikembangkan dari interpretasi dan menjadi identifikasi
spesifikmengenai masalah atau diagnosa. Maslah lebih sering berhubungan dengan apa yang dialami pasien dari diagnosa yang telah ditetapkan dan sering diidentifikasi oleh bidan dengan berfokus pada apa yang telah dikemukakan oleh klien cesara indifidu.

 Langkah 3. Merumuskan Diagnosa / Masalah Potensial

Identifikasi adanya diagnosa masalah potensial lain dari diagnosa atau masalah sekarang, adalah merupakan urusan antisipasi atau pencegahan jika memungkinkan, menunggu dan waspada serta persiapan segala sesuatu yang dapat terjadi. Pada step ini sangat penting dalam memberikan perawatan selanjutnya.

 Langkah 4. Tindakan Segera Dan Kolaborasi

Menggambarkan sifat proses manajemen secara terus menerus yang tidak terbatas pada pemberi pelayanan dasar dan kunjungan Antanetal secara periodik, tetapi juga pada saat persalinan. Data yang diperoleh tetap dievaluasi dimana bidan harus bertindak segera dalam rangka menyelamatkan keadaan darurat tetapi boleh memerlukan kolaborasi dokter / manajemen kolaborasi.

 Langkah 5. Rencana Tindakan

Pengembangan suatu rencana tindakan yang komprehensif, ditentukan berdasarkan langkah sebelumnya. Suatu rencana tindakan konprehensif
tidak hanya termasuk indikasi apa yang timbul berdasarkan kondisi klien dan masalah yang berhubungan dengan kondisi tersebut, tetapi

bimbingan yang lebih dahulu yang di berikan kepada ibu terhadap apa
yang di harapkan oleh pasien selanjutnya. Agar evektif suatu rencana seharusnya disetujui bersama.

 Langkah 6. Implementasi

Pada step ini dilaksanakan rencana tindakan, hal ini mungkin dapat dilaksanakan sendiri oleh pasien, bidan atau tim kesehatan lainnya. Meskipun didalam situasi dimana kebidanan melakukan kolaborasi atau emergensi dengan tim kesehatan lainnya, maka bidan juga harus mengetahui tindakan tersebut. Implementasi yang efektif akan dapat mengurangi biaya perawatan dan peningkatan kualitas pelayanan.

 Langkah 7. Evaluasi Asuhan Kebidanan.

Evaluasi pada dasarnya adalah cara untuk mengetahui apakah rencana yang telah direncanakan sudah memenuhi kebutuhan pasien yang sesuai dengan yang diidentifikasi pada tahap penentuandiagnosa atau masalah, rencana dikatakan berhasil bila telah dilaksanakan oleh klien atau sebagian yang dilaksanakan maupun yang tidak dilaksanakan.

4. Dokumentasi Asuhan Kebidana

a.Dokumentasi SOAP

Metode dokumentasi SOAP merupakan intisari dari proses manajemen kebidanan yang menggambarkan klien ( progress note ), dalam rekam medis dalam pengertian :
S ( Subyektif ) adalah yang disampaikan oleh kliean kepada pemeriksa.

O ( Obyekyif ) adalah yang ditemukan baik melalui apa yang dilihat,
diraba ataupun dirasakan oleh pemeriksa.

A ( Assemen/Analisis ) adalah kesimpulan pemeriksa berdasarkan dari subyektif dan obyektif serta hasil pemeriksaan laboretorium.

P ( Planning ) adalah penata laksanaan asuha, apa yang dilakukan dan dievaluasi berdasarkan assemen/analisis sebelumnya.

b.Penggunaan Dokumentasi SOAP

Catatan SOAP digunakan sebagai salah satu metode dokumentasi asuhan kebidanan karena merupakan :
1. Kemajuan informasi yang sistematis yang nengorganisir penemuan dan kesimpulan menjadi rencana asuhan.
2. Intisari dari langkah langkah dalam prises manajemen kebidanan
3. Memfasilitasi berbagai informasi diantara pemberi asuhan.
4. Dapat di gunakan sebagai data Nasional, keprluan riset, statistik morbiditas dan mobilitas.
5. Meningkatkan penberian asuhan yang aman dan berkualitas.

Resusitasi bayi baru lahir

Umumnya buku pelajaran dan buku acuan terfokus pada kesehatan ibu dan bayi yang baru lahir. Padahal kita tahu bahwa lebih dari 500.000 ibu meninggal tiap tahunnya akibat komplikasi saat hamil dan melahirkan. Tidak sedikit pula bayi yang meninggal dalam minggu pertama kehidupannya.

Sebagai pekerja kesehatan yang profesional, adalah tugas kita untuk menjamin kehidupan pasien dengan memberikan pelayanan yang berkualitas. Aspek vital pemberian pelayanan yang berkualitas adalah dengan mengantisipasi dan mengenali segala permasalahan.

Persiapan menghadapi kelahiran dengan berbagai resikonya adalah tanggung jawab bersama antara sang ibu, keluarganya, masyarakat dan petugas kesehatan. Adanya kerja sama untuk memberikan pelayanan dasar yang dalam waktu singkat sangatlah penting. Salah satu hal yang membutuhkan ketrampilan, pengetahuan akan resiko dan deteksi dini terhadap komplikasi adalah resusitasi pada bayi yang baru lahir.

Tujuannya adalah untuk mendukung usaha bayi yang baru lahir terhadap dunia barunya setelah keluar dari rahim. Itu adalah situasi darurat. Bayi yang baru lahir rentan terhadap banyak resiko. Bagaimanapun, berbagai hal dapat terjadi tanpa ada peringatan sebelumnya. Untuk alasan inilah, pekerja kesehatan yang profesional harus selalu waspada dan siap melakukan tindakan penyelamatan darurat. Jika terjadi anoksia, tindakan penyelamatan harus dilakukan dalam waktu 1 menit.

Beberapa saran untuk menghemat waktu yang sangat berharga saat resusitasi:
• harus menguasai urutan kerja.
• siap untuk segala situasi.
• selalu cek prioritas yang dibutuhkan untuk setiap kelahiran.

Program training petugas kesehatan harus diberikan secara rutin dan personal, dan dilatih sampai mahir cara penggunaan dan teknik penyelamatannya.Petugas kesehatan harus selalu waspada dengan kelahiran bayi yang bermasalah.

Ada banyak faktor resiko yang biasa terdapat dalam kandungan ibu seperti:
• Gawat janin, terindikasi melalui detak jantung bayi yang
abnormal.
• Komplikasi obstetrik, contoh eklampsi, tali pusat membum-
bung, distosia, pendarahan.
• Prematur.
• Malpresentasi.
• Mekonium.

Kelengkapan peralatan sangatlah diperlukan untuk tindakan penyelamatan. Baik di rumah sakit maupun klinik, pengaturan peralatan sangatlah penting supaya selalu siap digunakan. Di rumah sakit atau klinik, meja resusitasi harus tersedia sebagai peralatan utama. Meja ini dapat digunakan untuk menyimpan semua peralatan yang dibutuhkan.

Untuk rumah yang dipakai Resusitasi Bayi Baru lahir sebagai tempat bersalin, semua bidang datar dapat digunakan seperti meja, laci, dst. Perlengkapan dasar dapat digunakan untuk suatu kelahiran di rumah.

Memeriksa peralatan saat ibu mengalami pembukaan 5-7 cm merupakan suatu keharusan rutin. Peralatan yang wajib ada tidak hanya terbatas pada:
• Tempat berbaring yang datar
• sumber cahaya/lampu
• handuk
• alat resusitasi dengan kantung sendiri
• masker yang bersih, lembut untuk bayi yang baru lahir dan
bayi prematur (00 atau 0/1)
• selang penghisap dengan kateter yang sesuai ukurannya
• stetoskop
• sarung tangan
• klem (pengikat) tali pusat

Selalu ingat bahwa peralatan tersebut terbatas sebagai item untuk ventilasi saja. Item untuk intubasi juga harus disiapkan di meja resusitasi atau peralatan di rumah.
Pernafasan seringkali dimulai dengan perangsangan lem-but dan pembersihan saluran nafas. Terkadang, hanya dibutuhkan pemberian oksigen langsung pada bayi untuk menstimulasi pernafasan. Akan tetapi, tindakan ini tidak boleh dianggap sebagai tindakan penyelamatan. Itu hanyalah suatu cara untuk merangsang bayi untuk bernafas.
Ingatlah bahwa menjaga bayi tetap hangat sangat penting. Hipotermia bisamengakibatkan hipoksia dan berefek negatif pada sistem pernafasan bayi. Jumlah handuk yang tersedia juga harus selalu dijaga (2-3) di meja resusitasi untuk memastikan bahwa bayi bisa langsung dikeringkan dan handuk yang basah bisa langsung disingkirkan. Bila memungkinkan, bayi yang baru lahir dikeringkan dan dibungkus sampai ke kepala dengan handuk yang sudah dihangatkan sebelumnya tapi dada jangan dibungkus untuk menolong kemampuan ventilasinya.Ventilasi menggunakan masker wajah adalah cara paling efektif untuk menginfasi paru-paru. Bagi petugas kesehatan yang sudah berpengalaman, ventilasi tidak beresiko dan sangat efektif.

Beberapa poin untuk diingat:
• bungkus bayi yang baru lahir dengan handuk hangat, tapi
biarkan dada terbuka.
• letakkan kepala bayi pada posisi ekstensi.
• tempatkan handuk kecil di bawah bahu untuk menjaga te-
patnya posisi kepala.
• pasang masker di hidung dan mulut dengan tepat.
• untuk ventilasi normalnya adalah 40 respirasi per menit.
• hindari adanya tekanan pada jaringan lunak di bawah pipi
atau di mata.
Rekomendasi ini dapat membuat Anda memberikan respon
yang tepat dan cepat saat menolong suatu kelahiran.